Tidak ada aktifitas ibadah sholat subuh di masjid itu pagi ini pun kegiatan lain yang biasa mengiringi. Semua karena luapan banjir akibat hujan kemarin yang berlangsung dari siang hingga berakhir malam lepas isyak.
"Tidak bisa sholat subuh, ini masih terus berusaha mengeluarkan air dari dalam masjid," tutur Syakroni warga yang biasanya sholat di Masjid Al Mubarok desa Tambarejo.
Genangan air, membuat penampakan desa Tambakrejo berubah jadi danau, hampir teggelam oleh banjir yang ketinggiannya mencapai satu meter lebih.
Kondisi ini membuat warga pagi ini tak bisa berkutik. Berkutat dengan bersih-bersih dari luapan banjir yang masih menggenang, tidak bisa keluar rumah apalagi melakukan aktifitas ekonomi.
Kelelahan menghadapi banjir warga membutuhkan asupan agar terus bisa melakukan sesuatu. Nasi bungkus dan air mineral menjadi hal yang paling diinginkan sebagai pengisi perut. Hal yang bisa dimaklumi karena mereka tak bisa masak mengingat dapur dan logistik bahan pangan mayoritas tenggelam pula oleh banjir.
"Yang paling kami butuhkan ya makanan sama air minum. Semoga ada yang bersedia mengirim nasi bungkus untuk kami," cetus salah satu warga Tambakrejo yang ikut menemani aparat menjaga jalan raya di depan Masjid.
Zain
