.png)
Inovasi Tiga Warna yang digagas oleh Kantor Kementerian Agama Kota Malang guna membantu program pembekalan bagi warga binaan Lapas Perempuan, berhasil meraih penghargaan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur. Penyerahan piagam penghargaan ini dikemas dalam acara Penyerahan Penghargaan kepada Mitra Kerja Lapas Perempuan Kelas IIA Malang Rabu (25/9).
Program Inovasi Tiga Warna (sentuhan hati keagamaan warga binaan) ini diluncurkan pada tahun 2020. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesalehan warga binaan melalui bimbingan rohani dan agama yang rutin. Dengan pendekatan ini, stigma negatif masyarakat terhadap warga binaan pemasyarakatan diharapkan dapat berubah, dan mereka dapat kembali ke masyarakat dengan akhlak yang lebih baik.
Program ini mencakup kegiatan bimbingan rohani setiap minggu dan bimbingan khusus rehabilitasi narkoba, yang telah berjalan selama lebih dari empat tahun. Hasilnya, banyak warga binaan yang menunjukkan perubahan positif, baik dalam perilaku maupun pemahaman keagamaan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Malang, Yunengsih, dalam laporannya menyebutkan bahwa saat ini terdapat 454 warga binaan, terdiri dari 425 narapidana dan 29 tahanan dari berbagai wilayah di Jawa Timur. “Dengan kolaborasi bersama berbagai stakeholder, kami berupaya membuktikan bahwa Lapas Perempuan bukan hanya tempat pembuangan akhir bagi mereka yang bermasalah dengan hukum, tetapi juga sebagai tempat untuk berkreasi dan membangun kemandirian,” tuturnya.
Yunengsih juga mengungkapkan bahwa Lapas Perempuan Kelas IIA Malang telah berhasil mempertahankan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) selama dua tahun berturut-turut. “Kami ingin menunjukkan bahwa para perempuan di sini mampu berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan mandiri,” tambahnya.
Selepas menerima penghargaan, Gus Shampton kepada Humas menyampaikan rasa bangga atas penghargaan yang diterima. “Penghargaan ini bukan hanya milik kami, tetapi juga milik seluruh penyuluh agama yang telah bekerja keras memberikan bimbingan rohani kepada warga binaan. Mereka adalah ujung tombak dalam pelayanan keagamaan di lapas,” ujarnya
Beliau memiliki harapan bahwa inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi Kemenag lainnya untuk menciptakan program serupa. “Kami berharap Inovasi Tiga Warna bisa diterapkan di berbagai lapas lainnya di Jawa Timur dan seluruh Indonesia, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” pungkasnya.
Acara yang dihadiri oleh berbagai pimpinan di wilayah Malang Raya ini berlangsung meriah di Aula Kartini Lapas Perempuan Kelas IIA Malang. Selain memberikan penghargaan kepada Kantor Kementerian Agama Kota Malang, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan apresiasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pembinaan warga binaan. (ya2k)
