Mahasiswa Stikosa AWS Adakan KKL Bertema Mitigasi Bencana di SLB Harapan Bunda Surabaya

Admin JSN
23 Juni 2024 | 13.36 WIB Last Updated 2024-06-23T06:36:11Z

 

Mahasiswa Stikosa AWS mengadakan KKL bertema mitigasi bencana di SLB Harapan Bunda

SURABAYA|JATIMSATUNEWS.COM - Gempa bumi yang melanda Surabaya pada Maret dan April 2024 lalu menginspirasi sekelompok mahasiswa Stikosa AWS untuk mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan tema mitigasi bencana. KKL tersebut berlangsung selama lima hari di SLB Harapan Bunda, Jalan Wonoayu 159 Rungkut, Surabaya, dan berfokus pada pendidikan aman bencana melalui modul-modul yang mereka kembangkan.

KKL ini ditutup pada Kamis, 20 Juni 2024, dengan pelatihan mitigasi bencana yang dipandu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya. Penutupan acara dihadiri oleh Ketua Yayasan SLB Harapan Bunda, Jenny Widjaja, serta Dosen Pembimbing KKL dari Stikosa AWS, Joa Ibas.

Lucky Cahyo Kurniawan, ketua kelompok KKL, menyatakan bahwa antisipasi menghadapi bencana alam, khususnya gempa bumi, memerlukan penyuluhan dengan pemahaman yang mudah. Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, Lucky dan kelompoknya tergerak untuk melakukan penyuluhan melalui modul pendidikan aman bencana dengan menggunakan konten video. Selama 5 hari, ia dan kelompoknya memberikan pelatihan dan supervisi produksi konten video kepada para guru dan pendamping anak berkebutuhan khusus, yang merupakan garda terdepan dalam penyelamatan para siswa. SLB Harapan Bunda ini dipilih sebagai obyek KKL karena menampung anak-anak berkebutuhan khusus.

Jenny Widjaja menyambut baik inisiatif para mahasiswa dan menyatakan bahwa kehadiran mereka sangat menyambut baik kehadiran para mahasiswa Stikosa AWS tersebut dan sangat terbantu dalam pemahaman produksi konten video untuk para guru dan pendamping siswa. Ia juga turut aktif dalam pelatihan mitigasi bencana yang dipandu oleh Anang Kustyawan dari BPBD Kota Surabaya.

Anang Kustyawan, dalam sesi penutupan, memberikan penyuluhan tentang cara aman menghadapi gempa bumi. Menurutnya, durasi gempa maksimal adalah 25 detik, dan selama gempa berlangsung, penting untuk tetap tenang dan mencari perlindungan guna menghindari reruntuhan bangunan. "Guncangan gempa itu tidak membunuh atau mengancam keselamatan jiwa. Namun yang membunuh adalah dampak gempa akibat reruntuhan gedung serta bergesernya tanah," ujarnya.

Anang juga menambahkan, "Meskipun Surabaya termasuk dalam kategori zona gempa sedang, namun kota Surabaya ternyata juga menyimpan potensi gempa dengan kekuatan besar, yakni gempa darat zona megathrust yang bisa memicu gempa sampai 6,5 magnitudo. Surabaya juga dilewati dua sesar atau patahan bumi, yaitu di sesar Waru dan sesar Surabaya. Oleh karena itu kesiapsiagaan menghadapi bencana dan pemahaman pra-bencana perlu terus dilakukan, baik melalui penyuluhan dan pelatihan mitigasi bencana," tambahnya.

Kepala Sekolah SLB Harapan Bunda, Satria Wicaksana, menyebutkan bahwa sekolahnya memiliki 17 guru dan pendamping yang melayani anak-anak dengan gangguan intelektual dan perilaku. Sekolah ini juga menerapkan budaya Zero Sampah dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015 sejak tahun 2022.

Adapun mahasiswa Stikosa AWS yang terlibat dalam KKL di SLB Harapan Bunda adalah Lucky Cahyo Kurniawan, Mistika Ayu Wulandari, Muhammad Zakaria, Subiyantoro, Putra Yudha, dan Maghieswara Bayu.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mahasiswa Stikosa AWS Adakan KKL Bertema Mitigasi Bencana di SLB Harapan Bunda Surabaya

Trending Now