SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Atas tuntutan dan aksi unjuk rasa Pedagang Pasar Srimangunan Sampang Madura Jawa Timur, H Slamet Junaidi selaku Bupati setempat akhirnya mengeluarkan kebijakan sebagai berikut
Menurut H Slamet Junaidi, menyikapi aspirasi para Pedagang di Pasar Srimangunan dalam momentum Unjuk Rasa maka Pemerintah untuk sementara menunda eksekusi Relokasi
Disebut oleh H Slamet Junaidi penundaan itu sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran Pemerintah dalam mengatasi Relokasi
"Oke saya putuskan ditunda bukan membatalkan rencana Relokasi, selanjutnya untuk memastikan jadwal Relokasi diperlukan Perumusan konsep yang melibatkan semua pihak," ujar H Slamet Junaidi
Ia berjanji pihaknya akan mengundang kembali pihak terkait termasuk dari unsur Pedagang untuk membicarakan bersama permasalahan yang terjadi.
Langkah H Slamet Junaidi ini mendapat acungan jempol dari Ketua LSM SOMASI, menurutnya pernyataan H Slamet Junaidi bentuk kepedulian dan jiwa kenegarawanan sebagai figur Pemimpin yang peduli terhadap rakyat kecil.
Diketahui bersama hasil dari aksi demonstrasi yang dijembatani oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Sampang H. Yuliadi Setiawan membuahkan kesepakatan kebijakan setelah pihaknya berkordinasi dengan Bupati H. Slamet Junaidi, bahwa relokasi Pasar Srimangunan ke Margalela di Tangguhkan.
Sempat adu argumentasi di ruang aula mini antara pihak pedagang, penasehat hukum pedagang, anggota DPRD Sampang, sekda, dan pejabat dari Pemkab Sampang.
Dari hasil kesepakatan, pihak Pemkab Sampang menyetujui untuk menunda relokasi pasar Srimangunan ke pasar Margalela.
Hasil kesepakatan tersebut di sampaikan langsung Sekda Kabupaten Sampang H.Yuliadi Setiawan di depan para demontrasi yang merupakan para pedagang pasar di depan kantor Pemkab Sampang.
"Relokasi pasar Srimangunan Sampang ditunda," kata pria yang biasa di panggil Pak Wawan kamis (23/8/2023).
Kata dia, setelah melakukan koordinasi dengan pimpinan, akhirnya pimpinan menyetujui relokasi ditunda.
Dalam waktu dekat, pihaknya meminta kepada perwakilan pedagang atau tim untuk bersama sama membicarakan proses kedepannya.
"Nanti setelah kita duduk bersama, bisa kita bicarakan bersama," pungkas
Fach
