.png)
 |
| Wakil Rektor UIN Malang, Gus Isroqunnajah bagikan tips anti-selingkuh dalam pernikahan./dok. JSN-ANS |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Pakar pernikahan dalam hukum Islam, Gus Isroqunnajah ungkap tips anti-selingkuh dalam perkawinan.
Isu perselingkuhan dalam pernikahan yang hingga hari ini marak terjadi di tanah air turut diperhatikan Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN Malang ini menganggap perselingkuhan bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap pernikahan.
"Seharusnya kita masing-masing harus sadar bahwa pada akhirnya kita akan menua. Jadi, ketika kawin, yang dipikirkan yakni dialah belahan jiwa kita. Inilah mengapa, di bahasa Jawa sebutan terhadap suami ataupun istri adalah 'garwo', yakni 'sigarane nyawa'," buka Gus Isroqunnajah saat ditemui JSN pada Rabu (12/2) kemarin.
Jadi menurutnya, sebagai bagian dari belahan jiwa ini harus bisa saling melengkapi terhadap kekurangan masing-masing.
"Kita juga harus saling tahu, yakni siapa saya dan siapa dia, agar tidak saling menuntut dan bisa sadar diri," imbuhnya.
Dia menjelaskan, jika suami atau istri menuntut pasangannya, maka dia juga harus tahu apa yang bisa dia berikan kepada pasangannya.
Kemudian, dia menyebut kamar sebagai forum terbaik untuk mendiskusikan banyak hal di antara pasangan suami-istri.
"Di sinilah kita harus terbuka dan tidak boleh saling menutupi, agar ketika punya kekurangan akan saling menggenapi. Saya kira itu menjadi penting," ujarnya.
"Selingkuh timbul karena ada rasa ketidakpuasan di antara pasangan tersebut. Ketidakpuasan ini pun tidak sebatas urusan di ranjang. Saya kira tidak sesederhana itu. Ada banyak hal yang dapat menyebabkannya. Seperti meremehkan pasangan karena belum mengenal siapa pasangannya, yang kemudian merasa pasangannya di luar ekspektasi," urainya.
Artinya, di sini ada idealisme. Suami punya idealisme terhadap istrinya harus bagaimana, begitu pula dengan istri yang bisa punya idealisme terhadap suaminya.
"Jika idealisme ini dapat dicari titik temunya, masalahnya akan selesai. Inilah mengapa, sangat perlu keterbukaan kepada pasangan hidup, termasuk tentang ketidakpuasan. Jangan disembunyikan, karena itu akan menjadi masalah di kemudian hari," lanjutnya.
Bagaimana jika sudah dalam tahap menyukai orang lain?
Menurut Gus Isro, hal yang sulit itu pun harus dibicarakan, apalagi dari pihak suami. "Suami harus berani membicarakannya untuk mencari titik temunya," ucapnya.
"Saya bukan berarti setuju terhadap poligami, tetapi itu memang bagian dari syariat Islam. Maka dari itu, perlu dikomunikasikan agar jangan sampai mencederai orang lain," jelasnya.
Ia menekankan pentingnya kedewasaan dari masing-masing untuk saling memahami, sekalipun ada yang sulit untuk dibicarakan.
"Perkawinan betul-betul harus menjadi separuh dari iman, agar kita bisa menjalaninya dengan baik hingga meneladani Nabi Muhammad SAW dalam mengarungi bahtera rumah tangganya," tegas Gus Isroqunnajah.
Dari penjelasan tersebut, maka dapat diketahui jika tips untuk anti selingkuh yang pertama adalah memahami makna pernikahan.
Kedua, harus mengenali diri sendiri dan pasangannya, agar tidak mudah salah paham hingga merasa kecewa.
Ketiga, memanfaatkan waktu kebersamaan untuk berkomunikasi apa adanya.
Keempat, tidak mengedepankan ego masing-masing.
Kelima, berani membicarakan apa pun bersama pasangannya meski itu adalah perihal tersulit untuk diungkapkan.
Adapun mengenai Gus Isroqunnajah merupakan dosen dan pakar di bidang Hukum Perdata Islam dan Hukum Keluarga Islam di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dirinya juga menulis buku berjudul Ketahanan Pernikahan dalam Perspektif Hukum Islam dan Psikologi bersama Umdatul Khoirot dan Agus Iqbal Hawabi. ***
Penulis: YAN
