Tim PKM-KC UPN “Veteran” Jawa Timur Berinovasi dengan ZEDALIZA sebagai Solusi Cerdas untuk Kelola Limbah Cair Batik dan Implementasi SDGs 12

Sustainable Development Goals (SDGs) 12 berfokus pada produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan solusi yang ramah lingkungan. Mahasiswa dengan kemampuan inovasi dan kreativitas memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan ini. Salah satu cara untuk melibatkan mahasiswa dalam usaha ini adalah melalui program-program yang memungkinkan mereka mengembangkan ide-ide mereka.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah salah satu wadah yang mendukung mahasiswa dalam menciptakan berbagai penemuan yang bermanfaat. Melalui PKM, Tim PKM-KC UPN “Veteran” Jawa Timur, yang beranggotakan Nur Laili Alfiatin Mukharomah (Teknik Lingkungan, 2021), Alvin Adrian Wibisono (Teknik Lingkungan, 2021), Bilgis Laily Pratama Putri (Teknik Kimia, 2022), dan Muhammad Garda Nugroho (Teknik Kimia, 2022) dengan dosen pembimbing Dr. Silvana Dwi Nurherdiana, S.Si dapat mengembangkan proyek-proyek yang fokus pada pengurangan limbah, efisiensi penggunaan sumber daya, dan pengembangan produk ramah lingkungan. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengasah kreativitas tetapi juga berkontribusi pada pencapaian SDGs 12, menunjukkan bahwa inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan.

Salah satu inovasi mereka adalah ZEDALIZA, yang menggabungkan metode adsorpsi dan fotokatalisis untuk menangani limbah cair dari industri batik secara efektif. Dalam implementasinya, ZEDALIZA dilengkapi dengan tiga reaktor utama: reaktor pertama untuk proses adsorpsi, reaktor kedua untuk proses fotokatalisis, dan reaktor ketiga sebagai storage pond hasil pengolahan limbah. Inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan solusi yang berdampak positif bagi lingkungan.

Di balik banyak manfaat yang didapatkan mahasiswa dari mengikuti PKM, Tim ZEDALIZA sangat termotivasi untuk memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan melalui inovasi mereka. Meski telah mendapatkan pendanaan PKM, mereka tetap menghadapi berbagai rintangan. Lely dan tim mengungkapkan bahwa jadwal PKM bertabrakan dengan kegiatan perkuliahan dan kegiatan lainnya, sehingga mereka harus berusaha lebih keras. Lely dan tim juga membagikan tips dalam menyusun PKM, yaitu mencari inovasi yang baru dan sesuai skema PKM, memilih anggota tim berdasarkan kebutuhan bidang ilmu, dan rajin berkonsultasi dengan dosen pembimbing.