Menilik Proses Penyerbukan Vanili Di Salah Satu Kebun Warga Desa Galengdowo. Begini Ternyata Proses Penyerbukan Vanili. (Kelompok 9 Bina Desa Batch II Galengdowo)
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Tanaman penghasil bubuk vanili yang biasanya dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buah valini yang berbentuk polong. Tanaman ini dikenal pertama kali oleh masyarakat Indian di Meksiko, nama daerah tanaman tersebut dikenal dengan sebutan Panili atau Perneli. Pada negara asalnya Meksiko, tanaman vanili dapat diserbukkan oleh sejenis serangga yang hanya ada di negara tersebut. sementara di negara – negara lain butuh bantuan untuk proses polinasinya.
Bunga vanili yang mekar hanya dapat bertahan selama satu hari, apabila tidak terjadi perkawinan maka lama kelamaan akan layu kemudian menjadi rontok dengan jangka waktu dua hari. Maka dari itu diperlukannya bantuan manusia dalam proses penyerbukan. Penyebab tidak dapat terjadinya penyerbukan vanili secara alamiah terhalang karena kepala putik pada bunga vanili itu tertutup oleh lidah bunga (labellum). Sedangkan kepala sari (ather) berisi dua butir tepung sari yang terletaknya lebih tinggi daripada kepada putik. Namun, bunga vanili memiliki keistimewaan yaitu di kepala putiknya terdapat cairan perekat sehingga jika tepung sari diletakkan disana akan segera menempel dan terjadilah proses pembuahan.
Kami dari mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang sedang mengikuti program kampus Kelompok 9 Binadesa di Desa Galengdowo Kabupaten Jombang yang terdiri dari delapan mahasiswa yaitu Ade Naufal, Zulkaisi, Prasdinata, Hawa Aritma, Fifit Susilawati, Arni Mashita, Evrina Cahya, dan Annisa Kurnia. Berkesempatan melihat secara langsung penyerbukan vanili di salah satu kebun warga.
Kebun warga yang kami datangi bernama Bapak Juki, beliau biasanya melakukan penyerbukan vanili dari pukul setengah 5 setelah subuh sampai sekitar jam 8 pagi, beliau memberhentikan penyerbukan setelah matahari semakin tinggi dan semakin siang. Waktu ini sangat efektif dilakukannya penyerbukan karena tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
Pada saat melakukan proses penyerbukan bunga vanili dengan bantuan manusia, tidak terlalu sulit untuk dilakukan dan peralatan yang digunakan juga sederhana, hanya membutuhkan satu pisau atau kayu yang berujung tajam.
Proses penyerbukan diawali dengan kelopak bunga vanili dan mahkota dibuka, lalu lidah bunga yang berada di bawah benang sari dibuka dan serbuk sari yang menempel pada tangkai dimasukkan di bawah lidah bunga. Kemudian lakukan penekanan dan tempelkan pelan – pelan. Usahakan jangan sampai patah atau rusak.
Tahan sekitar 15 – 30 detik. Bapak Juki melakukan penyerbukan disetiap bunga vanili mekar karena jika penyerbukan dilakukan terlambat maka bunga vanili akan berguguran dan akan menyebabkan hasil panen vanili menurun.
Menurut beliau vanili memiliki hasil panen setahun sekitar 20 kg dengan daya jual Rp. 300.000,00 – Rp.400.000,00 dalam kondisi basah, tetapi tergantung pada kualitas vanili yang dimiliki juga.
Mengapa vanili memiliki daya jual yang tinggi ? karena vanili memiliki banyak manfaat karena ekstrak vanilla mengandung vitamin B penting seperti niasin, asam pantothenic, thiamin, dan riboflavin dan sejumlah kecil mineral seperti kalsium, kalium, magnesium, mangan, besi, dan seng. Kandungan Polifenol yang ditemukan pada tanaman vanilla adalah vanillin, yang menghasilkan aroma yang kuat.
Pada dunia kesehatan dan kecantikan vanili juga memiliki beberapa manfaat dimana vanili memiliki kandungan antioksidan yang dapat melawan zat radikal bebas. Vanili kerap digunakan untuk produk kecantikan, salah satunya rambut. Ini karena vanili bermanfaat mengatasi rambut rontok yang berasal dari minyak esensial vanili. Maka dari itu, tidak heran jika vanili memiliki daya jual yang tinggi walaupun memiliki perawatan yang sulit.
Demikian ulasan mengenai penyerbukan vanili yang dilakukan pada kebun Bapak Juki warga desa Galengdowo, semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi pembaca.
