Mengolah Limbah Kulit Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) Dengan Mudah dan Sederhana
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Mahasiswa Bina desa Kelompok 6 dibawah DPL Bu Ir. Sani, M.T melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pupuk organik cair (POC) di Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur, Pasuruan pada Kamis, (5/10/2023). Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan tema "Pemanfaatan potensi komoditas di Desa Kalipucang".
Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang yang dibuang oleh para UMKM Pisang menjadi pupuk organik cair yang akan bermanfaat bagi para petani di Desa Kalipucang.
"Desa Kalipucang memiliki komoditas pisang terbanyak setelah susu perah", Ujar Aditya Yoga dalam materinya. Di Desa Kalipucang, masyarakat rata – rata bekerja sebagai petani yang sangat membutuhkan pupuk dalam kegiatannya. Pupuk cair memiliki manfaat yang berbeda – beda tergantung bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk cair.
Ada yang bisa melebatkan daun, memperbanyak bunga, mempercepat buah, dan lainnya. Pupuk organik cair dari limbah kulit pisang ini manfaatnya untuk mempercepat pertumbuhan akar dan bunga, pematangan biji dan memperkuat batang. Untuk membuat pupuk organik cair ini cukup mudah yaitu dengan memotong kecil – kecil kulit pisang yang telah berwarna kuning kemudian masukkan kedalam botol air mineral 1,5 L. Botol yang telah berisi kulit pisang dicampurkan air gula hingga penuh, lalu tutup botol.
Diamkan selama 24 jam. Setelah itu, pupuk dibuka setiap harinya maximal 5 menit hingga gas karbon dioksidanya keluar. Apabila tidak dibuka maka pupuk akan meledak karena tekanan gas. Fermentasi ini dilakukan selama 7 hari. Jika bau pupuk busuk, maka pupuk dipastikan gagal. Namun apabila, bau yang dihasilkan seperti alkohol maka pupuk organik cair telah berhasil.
