 |
Oleh : Moh. Syaifudin, S.S.I, M.Pd.I Dosen STIBADA MASA Surabaya |
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Tidak terasa umat muslim sudah memasuki hari-hari terakhir bulan ramadhan. Setiap muslim harus bisa memanfaatkan momen ini untuk menambah ibadah dan memaksimalkan kegiatan-kegiatan positif yang sudah dirutinkan sejak awal Ramadhan. Karena setelah bulan Ramadhan ini lewat, tidak ada jaminan bagi kita untuk bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan.
Pada sepuluh malam terkhir ini menjadi begitu istimewa dengan adanya malam lailaltul qadar. Setiap muslim pasti senantiasa menantikan turunnya malam lailatul qadar. Bagaimana tidak, nilai ibadah yang dilakukan pada malam ini lebih baik dari pada melaksanakan ibadah selama 1000 bulan atau sekitar 83 tahun empat bulan.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah Q.S al- Qadr ayat 1-5
﴿إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ ٢ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ ٣ أَلۡفِ شَهۡرٖ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ ٤ سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ ٥﴾
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Para ahli tafsir sepakat bahwa malam lailatul qadar adalah malam yang agung dan mulia. Pahala ibadah yang dikerjakan pada malam ini berlipat ganda. Ibnu jarir mengatakan ibadah yang dikerjakan pada malam lailatul qadar lebih utama dibandingkan dengan ibadah yang dikerjakan pada waktu selain malam lailatul qadar.
Imam al Qurthubi menjelaskan bahwa malaikat turun pada malam lalilatul qadar adalah dengan maksud mengaminkan do’a kaum muslimin yang berd’oa dan memohon ampunan kepada allah SWT.
Hal ini berlangsung sampai terbitnya fajar shadiq.
Mengingat begitu istimewanya malam lailatul qadar, maka setiap muslim harus bisa mengagungkan malam ini dengan mengisi berbagai aktifitas yang bernilai ibadah, seperti Shalat malam, membaca al-Qur’an atau I’tikaf di masjid. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh rasulullah yang dijelaskan dalam hadis dari Aisyah r.a
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Dari Aisyah R.A., isteri Nabi S.A.W menuturkan, “Sesungguhnya Nabi s.a.w. mengerjakan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian para istrinya mengerjakan i’tikaf setelah beliau meninggal”. (H.R. Bukhari Muslim)
Bagi kita yang ingin mendapatkan keberkahan malam lailatul qadar, hendaklah berusaha secara lahir bathin. Secara lahir kita mengatur waktu dan menjaga kesehatan, secara bathin kita tanamkan niat yang ikhlas dengan memperbanyak doa’
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul-'afwa, fa'fu 'anni.
Artinya "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." (HR. Ibnu Majah)
lalu, kapan turunnya malam lailatul qadar? informasi pasti terkait kapan turunnya malam lalilatul qadar tidak diketahui secara pasti.
Namun, nabi Muhammad S.A.W memerintahkan umatnya untuk mencari keberkahan malam lailatul qadar pada malam – malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan, yaitu malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29 . Sebagaimana sabda beliau :
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الوِتْرِ، مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah keutamaan lailatul qadar (malam kemuliaan) pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari)
Wallahu a’lam
