.png)
Artikel I
JATIMSATUNEWS.COM: Saat ini organisasi Islam yang ada di Indonesia sudah menjamur dengan berbagai macam prinsip, arah dan tujuan yang berbeda-beda. Bahkan terkadang nampak secara dhahir (lahir/ dari luar) memiliki ideologi yang sama akan tetapi di dalamnya masih terselubung harapan, cita-cita arah serta tujuan yang sangat berbeda. Hal yang demikian ini akan berdampak pada kaburnya pemahaman masyarakat Indonesia terutama para generasi muda sebagai ujung tombak generasi penerus masa depan Bangsa ini.
Nahdlatul Ulama hadir ditengah-tengah bangsa yang serba majemuk ini dengan berbagai suku bangsa dan beragam bahasa ingin memberikan edukasi dan pemahaman kepada seluruh elemen bangsa ini bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi Organisasi sosio-religius Islam dengan tujuan berlakunya ajaran Islam yang menganut pemahaman ahlussunnah wal-jama'ah bermazhab Asy'ariyah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.
Dalam sejarahnya Jam’iyah Nahdlatul Ulama berdiri bukan hanya sekedar mendirikan perkumpulan yang bergerak dibidang keagamaan saja atau ingin mendapatkan simpati banyak masyarakat dan pengikut. Akan tetapi yang menjadi cikal bakal mengapa KH. Hasyim Asy’ari akhirnya bersedia memproklamirkan berdirinya sebuah organisasi terbesar tidak hanya di Indonesia bahkan di dunia ini adalah di awali dari sebuah sejarah Guru KH. Hasyim Asy’ari yakni Mbah KH. Kholil dari Bangkalan yang didatangi Nabi Khizdir beberapa kali dan Nabi Khizdir membawa tongkat (menurut kisahnya bahwa tongkat itu adalah tongkat Nabi Musa yang bisa menjadi ular dan membelah lautan merah ketika Nabi Musa di serang pasukan Fir’aun). Tongkat tersebut diberikan oleh KH. Kholil kepada KHR. As’ad Samsul Arifin dan memerintahkannya untuk memberikan tongkat tersebut kepada KH. Hasyim asy’ari selaku santrinya agar mendirikan organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama.
Perintah dari KH. Kholil kepada KH. Hasyim Asy’ari tersebut tidak serta merta membuat KH. Hasyim Asy’ari berbangga diri dan langsung dilaksanakan, akan tetapi melalui proses riyadlah dan mujahadah yang cukup panjang agar mendapatkan petunjuk dari Allah bahwa organisasi ini benar-benar mendapat Ridlo dari Allah untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Akhirnya ada tahun 1926 berdirilah organisasi / jam’iyah yang bernama Nahdlatul Ulama.
Dari asal usul kisah pendirian organisasi NU ini dapat kita renungkan kembali bahwa Jam’iyah Nahdlatul Ulama bukan saja organisasi “bumi” tapi juga organisasi “langit”, mengapa demikian?.... karena melihat dari proses perjalanan Nabi Khidzir yang membawa tongkat Nabi Musa, ini menunjukkan adanya perintah dari langit.
Organisasi NU tidak hanya bergerak di bidang sosial, dakwah dan pendidikan saja, melainkan NU telah bergerak di semua lini kehidupan baik bidang pendidikan, sosial dan dakwah, ekonomi, kesehatan dan lain-lain untuk menjawab permasalahan umat. Sehingga tidak ragu-ragu lagi bagi kita semua bahwa NU sebagai organisasi yang kita gunakan sebagai ajang dakwah di berbagai bidang demi tetap tegaknya Pancasila dan NKRI adalah sebuah pilihan yang sangat tepat.
Oleh: Noer rohmah
