.png)
Menurut Gino yang ditemui wartawan Jatimsatunews pagi ini, beternak kambing Etawa prospeknya lebih cerah karena jenis kambingnya besar dan jika dijual harga jualnya lebih mahal jika dibandingkan dengan kambing Jawa.
"Misal kambing jawa, yang sudah cukup umur atau powel paling mentok harganya Rp2.500.000 saja. Tetapi jika kambing jantan Etawa yang sudah dewasa atau powel harganya bisa mencapai Rp3.500.000-Rp6.000.000," paparnya.
"Bahkan ada kambing Etawa jenis yang dilombakan harganya bisa mencapai Rp100.000.000 hingga Rp400.000.000juta per ekor,"imbuh Gino.
Gino dan Adit mengaku meski kambingnya tidak banyak, keuntungannya lumayan. Persiapan memulai usaha juga tidak membutuhkan banyak modal. Hanya dengan membuat kandang kambing yang disusun dengan bambu-bambu or di dekat rumahnya ia beternak jenis kambing Etawa ini. Pemeliharaannya pun diakui masih sangat sederhana dan alami. Bertempat di RT 2 RW 3 Dusun Jatirejo Desa Patalan Kendal Ngawi ini, kambing- kambing Etawa peliharaannya diberi makan rumput yang disabit dari dalam hutan dan sawah yang ada di sekitarnya.
"Sungguh menyenangkan beternak kambing Etawa. Selain bisa dijadikan hiburan, harganya pun juga memiliki prospek yang cerah untuk masa depan utamanya di musim Hari Raya Qurban", katanya.
Menurut keterangannya, untuk menjaga kesehatan kambing kambing Etawa peliharaannya, setiap hari Minggu ia memandikannya. Setiap pagi hari mereka menurunkan kambing kambing Etawa peliharaannya dari dalam kandang, kemudian mereka menambatkan tali-tali pengikatnya pada sebuah patok kayu yang berada di luar kandang.
Dengan demikian kandang akan mudah untuk dibersihkan dan kambing-kambing bisa diperiksa kalau-kalau ada penyakit dan luka di tubuhnya. Dari usahanya yang menjajikan ini akhirnya banyak pula tetangga yang ikut melirik dan beternak kambing Etawa (©10. Ypb)
YPB Wiratmoko
