.png)
Disambut hujan tangis dari anak-anak yatim piatu akibat Covid-19 di Pasuruan, Jawa Timur, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini ikut larut mencucurkan air mata pula. Termasuk hampir seluruh orang yang hadir di acara tersebut.
Dalam kunjungannya tersebut, Risma mendengar curahan hati dari para anak yatim piatu akibat Covid-19. Niftah Lestari berkesempatan menuturkan curhatnya .
Siswi kelas 3 SMA itu mengaku teringat kepada almarhumah ibunya yang baru saja meninggal pada 21 Juli 2021 lalu. Di hadapan Risma, dia sedikit bercerita dengan isak tangis tentang kenangan terakhirnya bersama sang ibu sebelum meninggal.
"Sebelum ibu meninggal, aku sudah janjian untuk bertemu dengan ibu di rumah sakit nanti sore. Aku sama tante bawakan ibu jenang. Pagi sekali kami sudah menyiapkan jenang untuk ibu," kata Niftah sambil berurai air mata.
"Saya kangen dengan ibu saya, makanya begitu ibu Risma datang, saya seolah teringat kembali dengan almarhumah ibu saya. Jujur ketika dipeluk oleh bu Risma tadi saya merasa seolah dipeluk oleh ibu saya sendiri," tutur Niftah dengan sesenggukan.
Pada kesempatan itu pula Mensos Risma secara terang-terangan menyampaikan pada anak-anak yang hadir itu agar tak sungkan mengiriminya surat bila ada masalah.
"Kalau kalian punya masalah boleh tulis surat kirim ke ibu di Jalan Raya Salemba Nomor 28," tutur Risma.
"Keberhasilan ada di tangan kalian, sampai suatu saat kesulitan takut mendekati kalian. Anak anaku harus tegak, sekuat dan setegak pohon kelapa. Berusah dan berjuang tidak ada kenal putus asa, insya allah kalau kalian niatan akan bisa berhasil dan sukses," lanjut Risma.
Bantuan juga diberikan Risma dalam acara tersebut. Selain bingkisan, dia juga memberikan bantuan kepada anak yatim piatu korban covid-19 ini berupa uang di dalam buku tabungan dengan di dalamnya berisi uang sejumlah Rp200.000-300.000. Yang akan didapatkan mereka setiap bulan.
Ans/Zainal Khozin
