BLITAR I JATIMNSATUNEWS.ONLINE: Kampung Coklat Blitar untuk saat ini adalah Icon disamping Makam Bung Karno. Berkunjung ke Blitar baik kawasan kota atau Kabupen belum afdhol rasanya bila belum berkunjung ke 2 tempat itu.
Saat pandemi seperti ini Kampung Coklat tetap buka seperti biasa. Disambut dengan karyawan yang ramah membantu orang perorang melewati gerbang dengan protokoler kesehatan. Pertama pengunjung diingatkan untuk mengenakan masker, diperiksa suhu tubuh , diminta mencuci tangan dahulu adalah protap yang harus dilewati.
Mobil listrik dan dekorasi cantik menyambut ketika masuk lokasi. Pemandu mengantar ke lokasi pertama yang dipenuhi bibit coklat berbandrol hanya Rp.3000. Pun tanaman hias lain dalam pot yang bisa dibawa pulang pengunjung.
Terlihat masjid luas dan indah bernuansa jawa. Menuju hall besar yang interiornya bernuansa batik.
Hall yang luas dengan interior batik
" Di atap itu batik tulis lho," jelas Adi Head Officer Kampung Coklat yang sangat kooperatif mendampingi rombongan.
"Ke Kampung coklat sebaiknya diagendakan menyusuri semua yang disajikan, jangan terburu, " saran Adi pada salah satu panita ketika akan pamitan.
Menyepakati, pemandu mengantar ke tempat lain usai acara seminar di hall mewah dan megah itu. Tempat produksi coklat untuk dibuat aneka varian, mencoba menghias coklat, area bermain anak luas, lokasi terapi kecup ikan, dan tentu saja ke gerai luas Kampung coklat yang menjual aneka hasil olahan khas Kampung Coklat.
"Betul, Jangan sebentar ke Kampung Coklat," tutur Anis Hidayatie, pada kawan-kawan rombongannya. Peserta sambang UMKM dari Gempol Pasuruan yang kali itu berkesempatan belajar ekspor pada umkm Blitar di Kampung Coklat dan menikmati paket masuk dan makan siang senilai Rp.50.000. 17/2/2021
Anis Hidayatie
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
.png)
