Peluncuran Gerakan Aktivasi Mandiri Tertib Administrasi BPD Seluruh Indonesia
LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM – Peluncuran Gerakan Aktivasi Mandiri Kinerja Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri serta pemaparan Indeks Kemajuan Desa oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal menjadi momentum penting bagi penguatan teknologi digital di desa. Acara yang berlangsung di Lumajang, Jawa Timur ini semakin istimewa dengan kehadiran konsorsium besar dari Korea Selatan, salah satunya adalah perusahaan teknologi Vitzrosys.
Vitzrosys, yang diwakili oleh General Executive Officer Jung Young Woo, merupakan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang Monitoring and Control System. Mereka siap mengambil bagian dalam pengembangan teknologi digital berbasis inklusi keamanan data untuk desa-desa di Indonesia.
![]() |
General Executive Officer Vitzrosys Indonesia sedang menjelaskan skema pendekatan bisnis |
Dr. Dwi Rudi Hartoyo, S.Sos., M.Si., Direktur Advokasi Kerjasama Desa dan Perdesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, menekankan pentingnya penyebaran teknologi informasi ke desa-desa untuk mengurangi kesenjangan pemanfaatan layanan digital antara pemerintah kota dan pemerintah desa.
“Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia semakin pesat, namun belum banyak masyarakat desa yang mampu mengakses manfaat teknologi ini. Akibatnya, kesenjangan antara layanan digital di kota dan desa semakin lebar,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mempersempit kesenjangan ini dengan memperkenalkan sistem pengamanan teknologi informasi dan komunikasi secara masif ke desa-desa seluruh Indonesia, sehingga layanan berbasis teknologi digital dapat dimanfaatkan secara optimal.” imbuh Dr. Rudi.
Namun, Dr. Rudi juga mengingatkan bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi rentan membawa risiko keamanan data yang harus dipertimbangkan. Data pribadi masyarakat dapat dicuri atau disalahgunakan jika tidak ada upaya untuk memastikan keamanannya. Oleh karena itu solusinya dibutuhkan Teknologi Monitoring dan Control System digital berbasis inklusi keamanan data yang sangat representatif.
Sebagai provinsi prioritas, Jawa Timur akan menjadi daerah pertama dalam penerapan teknologi Monitoring and Control System bagi pemerintah, swasta, dan masyarakat. Teknologi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem digital yang mendukung layanan pemerintahan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Adapun Teknologi Monitoring dan Control System memiliki keunggulan, antara lain:
1. Mempercepat
akses informasi dan pendidikan bagi masyarakat desa, sehingga meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
2. Meningkatkan
perekonomian masyarakat desa melalui pengembangan bisnis online dan pemasaran
secara global melalui Badan Usaha Milik Desa.
3. Mempermudah
pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat dengan penggunaan teknologi
informasi.
4. Menjamin
keamanan data masyarakat desa dengan penerapan sistem keamanan data.
Pada akhirnya, desa digital berbasis keamanan data merupakan sebuah konsep yang penting untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di desa-desa Indonesia. Kerangka kerja ini memastikan bahwa semua orang, termasuk yang berasal dari kelompok masyarakat yang rentan, dapat memiliki akses terhadap teknologi tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa keamanan data pribadi masyarakat
juga harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan desa digital. Dukungan
dari pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan
ekosistem yang mendukung keberhasilan program ini.
Ketua Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Provinsi Jawa Timur, Oetomo Sapto Amien, menegaskan bahwa sebelum desa dapat memanfaatkan teknologi informasi secara aktif, diperlukan infrastruktur yang memadai.
“Bahwa sebuah desa sebelum menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara aktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Desa harus didukung adanya penyediaan PC/Laptop, jaringan internet, juga sistem keamanan data yang mencakup seluruh aspek layanan pemerintahan," ujarnya.
“Untuk mengimplementasikan pembangunan infrastruktur program desa digital berbasis sistem monitoring keamanan data, diperlukan Sinergi Kolaborasi dan Partneship dengan perusahaan besar seperti Vitzrosys yang merupakan sebuah Perusahaan besar pengembang Sistem Informasi dan Infrastruktur dari Korea Selatan yang saat ini sedang berlangsung proses diskusi, konsultasi, koordinasi penyusunan skema pelaksanaan dan jadwal menuju realisasi kerjasama” ucap Bung Tomo sapaan akrab Ketua Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Jawa Timur ini.