.png)
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur mengadakan sosialisasi perilaku konsumen di era fast beauty
SURABAYA|JATIMSATUNEWS.COM – Tren kecantikan khususnya di Indonesia terus berkembang pesat, terutama dengan munculnya fenomena fast beauty, yaitu produk skincare dan kosmetik baru yang dirilis dalam kurun waktu yang berdekatan untuk mengikuti tren. Melihat perkembangan ini, mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur mengadakan sosialisasi tentang ‘Pentingnya Perilaku Cerdas dalam Pembelian Skincare Kosmetik di Era Fast Beauty’ agar masyarakat lebih bijak dalam memilih dan membeli produk kecantikan.
Acara sosialisasi ini di gelar pada Kamis (17/20/2024) dan diikuti oleh sembilan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai audiens. Tujuan dari acara ini adalah untuk mengedukasi konsumen terutama kaum perempuan yang menjadikan skincare sebagai salah satu kebutuhan sehari-hari agar lebih bijak dalam menentukan prioritas pembelian di tengah maraknya produk skincare keluaran terbaru.
Sumber: dokumen pribadi
Menurut Aufa Luthfi, mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur selaku pemateri, era fast beauty menawarkan pilihan yang beragam dan menarik bagi konsumen, namun dapat menimbulkan dampak negatif. "Konsumen sering kali membeli produk yang sedang ramai di masyarakat hanya karena sedang viral saja, padahal produk tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan kulit mereka", ungkap Aufa. Ia menekankan pentingnya kesadaran untuk tidak mengikuti tren produk kecantikan terbaru serta membeli produk kecantikan sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing.
Sosialisasi ini juga membahas bagaimana produk diluncurkan hanya karena mengikuti perkembangan tren atau produk lain yang sedang viral. "Biasanya brand-brand produk kecantikan tertentu akan mengikuti tren dan mereka akan menentukan produk mana yang akan diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan tren dan ramai di pasaran," kata Emy Rahma.
Sesi diskusi dalam kegiatan ini berlangsung dengan baik, terbukti dengan adanya salah satu audiens yang berbagi pengalaman pribadinya tentang perilaku pembelian produk. "Saya sering beli skincare atau produk kosmetik hanya karena FOMO (Fear of Missing Out). Tapi sekarang saya lebih fokus untuk belajar memahami apa kebutuhan kulit saya dan apa produk yang benar-benar cocok dengan kulit saya," kata Afanda, salah satu audiens yang hadir dalam kegiatan itu.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat lebih bijak dalam melakukan keputusan pembelian produk kecantikan dan tidak sekadar FOMO atau mengikuti tren. “Di era fast beauty ini kita sebagai konsumen seharusnya dapat lebih bijak dalam melakukan pembelian produk skincare atau kosmetik yang ada dan mengutamakan pada kebutuhan dari jenis kulit kita," tutup Aufa.
Penulis: Amelia Putria Prasetya & Saifuddin Zuhri
