 |
| Caption: Amin Arief Tirtana, Jubir Paslon JIMAD SAKTEH berikan tanggapan pada kedua akun penyebar hoax. |
SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM – Dua akun TikTok di Kabupaten Sampang, @BuletinJawaTimur dan @KlebunKonoha, baru-baru ini menjadi sorotan setelah diduga menyebarkan berita palsu (hoax) terkait pasangan calon nomor urut 2 dalam Pilkada Sampang, H. Slamet Junaidi dan Lora Mahfud Abdul Qadir.
Hal ini langsung mendapat tanggapan serius dari Juru Bicara (Jubir) tim Jimad Sakteh, Amin Arief Tirtana.
Amin melalui akun media sosialnya, @Aba Idi Pole, menyatakan bahwa kedua akun tersebut telah menyebarkan informasi yang tidak benar dan merugikan pasangan calon yang didukungnya.
"Di media sosial, Jimad Sakteh selalu menjadi sasaran fitnah, termasuk yang paling terbaru adalah informasi yang disebarkan oleh akun TikTok @BuletinJatim dan @KlebunKonoha," ungkap Amin.
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh kedua akun tersebut merupakan bentuk kampanye hitam Black Campaign
yang mencemarkan nama baik pasangan calon yang didukungnya.
"Apa yang disebarkan oleh kedua akun itu tidak masuk akal. Masyarakat pasti tahu bahwa informasi yang mereka sebarkan tidak mungkin dilakukan oleh calon bupati kami," tambah Amin.
Amin menegaskan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan langkah hukum untuk menindaklanjuti penyebaran hoax ini.
"Ini sudah masuk ke ranah fitnah dan pencemaran nama baik. Kami akan mengkaji apakah ada unsur pidana dalam hal ini, termasuk pelanggaran Undang-Undang ITE," ujarnya.
Lebih lanjut, Mantan Politisi PPP Amin Tirtana mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang beredar.
"Hati-hati dalam menerima informasi. Jangan langsung percaya, cernalah terlebih dahulu apakah masuk akal atau tidak. Kami juga berharap KPU dan Bawaslu turut menjaga pelaksanaan Pilkada di Sampang agar berjalan aman dan damai," pesannya.
Akhirnya, Amin menegaskan bahwa tim hukum mereka akan terus mengawal kasus ini agar para penyebar berita hoax mendapatkan sanksi yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pewarta: Bn | Editor: Fachry
