SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM - Maraknya fenomena melawan kotak kosong dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dinilai tidak mencerminkan hidupnya demokrasi lantaran masyarakat dikondisikan untuk menghadapi pilihan yang tidak ideal dan bisa dikatakan melawan peti mati.
Adapun Daftar 5 Calon Tunggal Pilkada di Jatim, Berpotensi Lawan Kotak Kosong, (1). Pasangan Eri-Armuji di Pilwali Surabaya. (2). Pasangan Adi-Nawawi di Pilwali Pasuruan. (3). Pasangan Gus Yani-dr Alif di Pilbup Gresik. (4). Pasangan Ipin-Syah di Pilbup Trenggalek. (5). Pasangan Ony-Riyanto di Pilbup Ngawi.
KPU pun memperpanjang masa pendaftaran bakal calon kepala daerah untuk 41 daerah di Indonesia pada Rabu 4 September 2024 untuk membuka peluang munculnya bakal calon pasangan baru," Kata Ketua KPU RI Mochamad Afifuddin, Jumat (06/09/2024).
Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana mekanisme kotak kosong bekerja dalam proses pemilu, dan apa dampaknya terhadap demokrasi di tingkat lokal.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan bahwa pemungutan suara di daerah dengan calon tunggal tetap berjalan sesuai jadwal pada 27 November 2024. Namun, alih-alih berhadapan dengan pesaing lain, calon tunggal ini akan melawan kotak kosong di surat suara.
Menyikapi Pilkada Surabaya melawan kotak kosong, Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi Jawa Timur mengatakan, bahwa melawan kotak kosong di Pilwali Surabaya 2024 menandakan Demokrasi Indonesia di kota pahlawan ini telah rapuh dan perlu dipertanyakan penyebabnya," ujar Hosen KAKI, Senin (09/09/2024).
Pada awalnya muncul sejumlah nama calon Pilwali 2024 mulai dari Eri Cahyadi petahana Wali Kota Surabaya, Musyafak Rauf Ketua DPC PKB Surabaya, Reni Astuti Sekertaris PKS Surabaya, Armuji Kader Senior PDIP sekaligus Wakil Wali Kota Surabaya, Adi Sutarwijono ketua DPC PDIP Surabaya, dan Fuad Bernardi Anak Menteri Sosial RI.
Selanjutnya ada nama musisi yang kini sebagai calon anggota DPR RI terpilih Ahmad Dhani, Azrul Ananda Presiden Persebaya, Hedi Dediansya kader Gerindra, Lucy Kurniasari Ketua DPC Demokrat Surabaya, dan Cahyo Haryo Prakoso Ketua DPC Gerindra.
Kemudian ada juga nama pengacara terkenal Surabaya M. Soleh, Dyah Katarina Kader PDIP yang juga istri Bambang DH, hingga Bambang Haryo Soekartono kader Gerindra anggota DPR RI terpilih. Namun nama-nama dimaksud lenyap begitu saja saat KPU Surabaya membuka pendaftaran bakal calon Pilwali pada hari Selasa tanggal 27, Rabu 28 dan kamis 29 Agustus 2024.
"Maka dari itu, Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Jawa Timur mendukung Aliansi Relawan Surabaya Maju untuk memenangkan Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024 sebagai simbol bahwa Surabaya merupakan kota pahlawan, jadi menimal harus ada lawan politiknya sebagai wujud menjunjung tinggi nilai-nilai Demokrasi Indonesia.
Pasalnya di masa kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji tak sebaik ketika di pimpin Tri Rismaharini mantan Walikota Surabaya, mantan Kementerian Sosial yang kini menjadi salah satu kandidat di Pilgub Jatim 2024 sebagaimana keluhan warga Surabaya yang tidak mau disebutkan namanya," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya Deklarasi menangkan kotak kosong mulai muncul untuk Pilkada 2024 di Surabaya. Protes tersebut datang dari sejumlah aktivis dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Relawan Surabaya Maju.
"Deklarasi dimaksud merupakan bentuk kekecewaan terhadap partai politik yang tidak mengusung pasangan calon untuk melawan petahana. Sehingga berpotensi lawan kotak kosong atau bumbung kosong.
"Kami sejak awal melakukan konsolidasi dan sosialisasi, berharap Koalisi Indonesia Maju bisa mencalonkan cawali dan cawawali," ujar Rudy Gaol, Direktur Strategi dan Analisis Aliansi Relawan Surabaya Maju 2024.
"Kendati demikian, sampai akhir masa perpanjangan pendaftaran paslon partai-partai tersebut tidak melakukan rekomendasi untuk melawan petahana dan ini baru pertama kali di Surabaya lawan bumbung kosong.
"Kemudian Rudi memaparkan, bahwa pasangan petahana Eri-Armuji bukan pilihan terbaik. Kalau kotak kosong menang maka pemimpin Surabaya akan dijabat penjabat wali kota selama lima tahun atas rekomendasi Kemendagri, yang nantinya ditunjuk oleh Presiden.
"Selanjutnya untuk memenangkan kotak kosong ini, kami akan terus melakukan sosialisasi termasuk mendatangi salah satu ponpes besar di Surabaya. Dan disambut dengan rencana dalam waktu dekat, ponpes tersebut juga turut deklarasi menangkan kotak kosong. Selain itu Rudi, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan para tokoh masyarakat.
Dengan sebanyak 12 titik konsolidasi, seperti di wilayah Tanjungsari, diwilayah Simokerto. Nanti ditindak lanjuti untuk pertemuan warga. Menyerap aspirasi warga tentang Pemilukada 2024," ungkap Rudi Gaol yang tergabung dalam Aliansi Relawan Surabaya Maju, didepan para media online, Ahad (01/09/2024). Red