PROBOLINGGO | JATIMSATUNEWS.COM: Dosen Pascasarjana Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Ahmad Sahidah yakin bahwa dukungan dari warga Nahdlatul Ulama (NU) kepada pasangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) semakin menguat. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa hubungan emosional antara NU dan PKB sangat kokoh dan telah terjalin selama bertahun-tahun.
Pernyataan Sahidah muncul sebagai tanggapan terhadap hasil survei terbaru Politika Research and Consulting (PRC) yang menunjukkan bahwa elektabilitas calon presiden Anies Baswedan mengalami peningkatan signifikan menjadi 18,3 persen setelah mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden-nya.
Lebih menariknya lagi, hasil survei tersebut juga mengungkap bahwa dukungan warga NU terhadap Muhaimin Iskandar setelah berpasangan dengan Anies Baswedan mencapai angka mencengangkan, yaitu 54,7 persen.
Ahmad Sahidah, seorang akademisi produktif, memandang bahwa pasangan AMIN diterima dengan baik di pesantren karena ikatan emosional yang telah terbina sejak lama. Ia optimis bahwa seiring berjalannya waktu, massa NU akan semakin solid dalam mendukung AMIN. Bahkan, anak dari salah satu pendiri NU, KH Hasib Wahab Hasbullah, juga telah menyatakan dukungannya, menyebutkan bahwa 70 persen warga NU akan mendukung Anies - Cak Imin. Menurutnya, pernyataan Gus Wahab merupakan dukungan konkret yang kuat untuk pasangan AMIN dalam kontestasi politik tahun 2024.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh periset Center for Social Policy Surabaya, Rosdiansyah, yang menyatakan bahwa hasil risetnya sejalan dengan temuan survei PRC yang baru-baru ini dirilis. Bahkan, dalam waktu seminggu setelah deklarasi pasangan AMIN, sekitar 22,4% pemilih PKB diketahui mulai bermigrasi ke Anies.
Rosdiansyah mengamati bahwa eksodus massa Nahdliyin terjadi setelah deklarasi AMIN, terutama di wilayah Kediri, Blitar, serta daerah Tapal Kuda dan beberapa daerah Mataraman yang memiliki banyak pondok pesantren. Menurutnya, mereka melihat bahwa satu-satunya aspirasi politik warga Nahdliyin saat ini adalah PKB dan Gus Muhaimin yang telah berpasangan dengan Anies.
Rosdiansyah juga menyoroti bahwa nama Gus Muhaimin masih memiliki pengaruh kuat di Jawa Timur karena dianggap memiliki karisma dan kemampuan dalam pengorganisasian, terutama dalam berkoordinasi dengan kepala-kepala daerah yang berasal dari PKB. Menurutnya, dukungan dari tokoh-tokoh seperti Bupati Gresik dan Sidoarjo yang memiliki hubungan keluarga dengan Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo yang mendukung Muhaimin, menjadi faktor penting dalam memperkuat posisi AMIN di wilayah tersebut.
Terlebih lagi, setelah deklarasi AMIN, PKB di Jatim telah melakukan konsolidasi hingga ke tingkat akar rumput, sehingga massa Nahdliyin di desa-desa di Jatim semakin bersatu dalam mendukung pasangan ini.
Rosdiansyah menekankan bahwa dukungan dari golongan akar rumput ini tidak hanya bersifat pasif, mereka juga aktif dalam mengkoordinasikan saksi-saksi pendukung AMIN hingga ke desa-desa di Jatim. Ini mencerminkan budaya "sami'na wa atho'na" yang tetap dipegang teguh oleh warga Nahdliyin di desa-desa di Jatim, meskipun ada perbedaan budaya besar seperti Pandalungan, Arek, Mataraman, dan Madura.
Dengan semakin kuatnya dukungan dari Nahdliyin, pasangan AMIN semakin memperkuat posisinya dalam persaingan politik menjelang Pemilihan Presiden 2024 di Jawa Timur.