Yang membuat istimewa pelatihan membuat olahan tahu malam ini adalah pada penampilan pesertanya. Dari 20 orang yang ikut, peserta perempuan semuanya mengenakan Kebaya dan jarik.
Terjadi di dusun Paretinap desa Parerejo Kecamatan Purwodadi Pasuruan. Menambah kental suasana pedesaan. Kata salah satu peserta, membuat semangat terjaga.
"Berpenampilan beda, pakai kebaya, menunjukkan keseriusan kami. Bukan hanya agar enak dipandang akan tetapi menyesuaikan dengan materi pelatihan. Olahan tahu itu khas makanan desa, kebaya identik pula dengan orang desa. Jadi kami ingin menyatukan nuansa. Agar lebih terserap ilmu pertahuan yang diberikan narasumber, meskipun fokus pelatihan adalah memasarkan online," papar Samikna disepakati Titin.
Serius menyimak, peserta langsung praktek mengaplikasikan Tumbas Online yang disampaikan narasumber dari YISI, Apri dan Rizal.
Selain dari YISI hadir pula dari Yess, Aijin, pendamping program pengusaha muda berbasis pertanian. Juga Yuk Lia, mantan Yuk Pasuruan yang malam itu hadir sebagai utusan Saudara MZ, Muhammad Zaini. Dewan Kabupaten Pasuruan yang ikut mendukung acara.
Yuk Lia menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi, kerjasama. Bukan saling curiga dengan sesama produsen.
"Nanti ada temannya bikin olahan tahu begini disantet, enggak ya bu," tutur Yuk Lia disambut tawa peserta.
Berlangsung malam pukul 19.30 dan berakhir hingga pukul 21.30 kegiatan juga dihadir Kades Maskur. Memberikan support agar warga Paretinap semangat mengembangkan produk berbasis tahu.
Ans
