.png)
TULUNGAGUNG|JATIMSATUNEWS.COM - Dalam melestarikan sejarah dan budaya, Dinas Pariwisata Kabupaten Tulungagung menggelar Pameran Museum yang berlangsung pada 14 hingga 16 Oktober 2024 di Museum Daerah Tulungagung, dengan tema “Kenali dan Cintai Sejarah Bangsaku”, yang bertujuan untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap sejarah bangsa di tengah masyarakat, khususnya generasi muda.
Pameran ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari Kabupaten Tulungagung saja, tetapi juga melibatkan museum-museum ternama dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa peserta dari luar daerah antara lain Museum Nasional Indonesia, Museum Song Terus di Kabupaten Pacitan, UPTD Museum Kota Surakarta, Museum Airlangga di Kota Kediri, Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal di Jakarta, serta Museum Anjuk Ladang di Kabupaten Nganjuk. Sementara itu, dari dalam daerah, pameran ini dimeriahkan oleh Tim Pakar Cagar Budaya Kabupaten Tulungagung, Museum Pancasila Kabupaten Tulungagung, Komunitas Asta Gayatri Tulungagung, dan perwakilan dari UIN Tulungagung.
Selain memamerkan berbagai artefak sejarah dan koleksi unik, pameran ini juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung untuk menyediakan layanan shuttle bus. Fasilitas ini khusus disediakan untuk mengangkut siswa dari berbagai sekolah di Tulungagung, sehingga mereka dapat berpartisipasi dengan lebih mudah. Langkah ini menjadi bukti nyata kolaborasi efektif antara sektor pariwisata dan transportasi dalam mendukung kegiatan pendidikan di daerah.
Selama tiga hari penyelenggaraannya, pameran ini tidak hanya menjadi ajang untuk menambah wawasan tentang sejarah bangsa, tetapi juga sebagai ruang interaksi antara masyarakat dengan dunia museum.
Dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah hingga pelajar, pameran ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran sejarah dan menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengenal lebih jauh jejak sejarah bangsa kita dan memahami betapa pentingnya menjaga warisan ini agar tetap lestari bagi generasi mendatang. (Nanang Kuncahyo)
