.png)
Ibu-ibu PKK Desa Giripurno dan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur mengikuti penyuluhan pembuatan konjaku dari umbi porang
BATU | JATIMSATUNEWS.COM – Pada Minggu (05/05), Desa Giripurno yang terletak di lereng Gunung Arjuno, dikenal dengan mayoritas warganya yang berprofesi sebagai petani. Beragam tanaman seperti jeruk, sawi, jagung, jambu kristal, dan kopi, menjadi andalan warga desa ini. Namun, ada satu tanaman yang menarik perhatian, yaitu umbi porang, yang hanya ditanam oleh satu petani, Pak Sutaji.
Pak Sutaji menjelaskan bahwa alasan utama mengapa petani lain enggan menanam porang adalah efek gatal yang ditimbulkan oleh kandungan kalsium oksalat dalam umbi porang. Meskipun demikian, umbi porang memiliki kandungan gizi yang baik, seperti air, pati, protein, glukomanan, serat, serta lemak dengan kadar rendah. Oleh karena itu, kami berusaha mencari cara untuk mengolah porang agar dapat menjadi sumber pemasukan bagi petani Desa Giripurno.
Umbi porang atau iles-iles, sejenis tanaman konjak yang populer di Jepang, dikenal karena kandungan glukomanannya yang tinggi. Tanaman ini tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia, sehingga cocok sebagai makanan diet. Umbi iles-iles yang diekspor ke Jepang biasanya diolah menjadi tepung dan jel, yang kemudian diubah menjadi produk makanan seperti konyaku dan shirataki.
Pengolahan umbi porang yang tepat dapat meningkatkan nilai jualnya. Salah satu metode menghilangkan kadar kalsium oksalat adalah dengan merendam umbi porang dalam air perasan jeruk nipis 1% dan mencucinya dengan air kapur sirih, yang dapat menurunkan kadar kalsium oksalat sebesar 61,82%.
Kegiatan sosialisasi pemanfaatan porang ini dilaksanakan pada 3 Juni 2024. Acara ini bertujuan agar petani dapat meningkatkan nilai jual porang serta mendorong lebih banyak petani untuk menanam umbi porang. Acara dibuka dengan sambutan dari ketua pelaksana, diikuti dengan pemaparan mengenai umbi porang, kandungannya, serta pemanfaatannya. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan demo pembuatan konjaku dari umbi porang. Ibu-ibu PKK terlihat sangat antusias mengikuti demo tersebut karena ini merupakan pertama kali diadakan penyuluhan mengenai pemanfaatan porang. Kegiatan ditutup dengan minum bersama es porang, yang memiliki tekstur kenyal menyerupai cincau dan rasa manis yang menyegarkan.
Ketua PKK Desa Giripurno, Ibu Hj. Rosa, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini. "Kami berharap sosialisasi pembuatan konjaku ini dapat diimplementasikan ke depannya dan menjadi sumber pemasukan baru dari sektor umbi porang. Kami juga berharap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat melalui hasil panen porang yang nantinya dapat dijual di pasar maupun diolah menjadi konjaku," ujarnya.
