MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Rimbun dedaunan menyambut di pintu masuk. Aneka tanaman hias memanjakan mata pengunjung yang datang di salon milik wanita pegiat donor darah. Enny nama salonnya, sama seperti empunya.
Kulit bersih dan pelayanan ramah akan menyambut siapa saja yang datang. Tetangga, kolega, sejawat bahkan tak jarang pejabat kerap datang menjadi pelanggan salon ini.
"Saya tak memilih customer, bahkan jika ada yang memanggil, saya akan datang terutama jika diberitahu yang akan menggunakan jasa saya orangnya sakit, " cetus Enny.
Jiwa sosialnya tinggi, aktifis donor PDDI, Perhimpunan Donor Darah Indonesia Malang Raya ini terbilang ringan tangan. Siapapun yang menggandeng untuk aksi sosial jika sempat dia akan turun tangan.
"Ya, resikonya salon sering saya tinggal, tapi biasanya customer menghubungi dulu kok kalau mau datang. Habis itu janjian," ucap Enny.
Lebih dari 25 tahun bergelut di dunia kapster, Enny masa muda malang melintang di Surabaya sebelum akhirnya pulang kembali ke Kota Batu, tepatnya di Gang Brantas, barat masjid Nur.
Rerata customer bukan hanya suka dengan layanan, terlebih juga suasananya yang sejuk dan asri.
"Saya nyaman di sini. Kalau datang pasti saya minta di creambath dulu, pijatannya enak soalnya. Baru potong, harganya juga ramah kantong. Pokoknya serasa mendapatkan perawatan spa," ujar wanita berprofesi bidan desa Ngabab bernama Yuliana pada JatimSatuNews Sabtu, 30 Maret 2024.
Buka sejak pagi jam 07.00 hingga malam, Enny menyebut ada pengecualian.
"Misal untuk make up pengantin atau wisuda, maka salon buka sesuai perjanjian, " ucap Enny.
Akan terus menjadi kapster, Enny menyebut kepuasan pelanggan adalah hal utama.
"Kalau customer kembali, ini yang membahagiakan. Berarti dia puas dengan layanann saya," jelas Enny dalam wawancara dengan JatimSatuNews. Red
