JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM
Jakarta, 26 April 2024 - Perkembangan timnas sepak bola Indonesia di bawah kepemimpinan pelatih Shin Tae Yong semakin menarik perhatian. Ramalan yang dulu diungkapkan oleh legenda sepak bola, David Beckham, kini terbukti menjadi kenyataan. Dalam sebuah pernyataan pada tahun 2018, Beckham menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia sepak bola, terutama jika ditangani dengan baik.
Sejak ditangani oleh Shin Tae Yong pada akhir 2019, timnas Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Berkat kerja keras pelatih asal Korea Selatan tersebut, timnas Indonesia berhasil meraih peringkat FIFA yang lebih baik, naik dari posisi 173 menjadi 142. Prestasi ini mencapai puncaknya saat timnas Indonesia mencetak sejarah dengan lolos ke babak 16 besar AFC U-23 Asian Cup 2024.
"Shin Tae Yong dinilai berhasil membentuk mentalitas dan fisik pemain yang kuat," ujar seorang pengamat sepak bola. Hal ini terbukti saat timnas Indonesia bermain Di AFC U-23 Asian Cup 2024,menghadapi tim-tim besar seperti Iran, Jepang, dan Australia.
Namun, di tengah perkembangan positif timnas Indonesia, Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia, Dato' Hamidin Moh Amin, membantah kabar mengenai pemain keturunan Malaysia yang akan dinaturalisasi oleh timnas Indonesia. Dalam sebuah pernyataan, Dato' Hamidin menegaskan bahwa tidak ada pemain keturunan Malaysia yang sedang diproses untuk dinaturalisasi.
"Kabar yang beredar di berbagai platform media sosial disebutnya tidak benar," kata Dato' Hamidin. "Saya ingin menegaskan bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia sama sekali tidak memproses apapun pemain keturunan untuk dinaturalisasi."
Dato' Hamidin juga menyoroti fenomena penaturalisasi pemain dalam sepak bola, dengan mengatakan bahwa mayoritas pemain yang dinaturalisasi oleh timnas Malaysia merupakan pemain asing yang berkarir di Liga Malaysia, bukan pemain keturunan.
Meskipun demikian, perkembangan timnas Indonesia dan pernyataan dari Federasi Sepak Bola Malaysia ini tetap menjadi sorotan dalam dunia sepak bola Asia Tenggara, menunjukkan kompleksitas dalam pembangunan dan identitas timnas di kawasan tersebut.(Red)
