.png)
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM:
Semakin tinggi kebudayaan manusia semakin tinggi pula etika makan yang dilakukannya. Ia mengambil bahan- bahan makanan yang hendak dimakannya dengan halus, perlahan-lahan dan penuh kehati-hatian. Ia akan malu jikalau makanan yang diambilnya sampai tumpah dan diketahui oleh orang lain. Ia tidak mengambil porsi sepenuh-penuhnya walaupun tersedia banyak bahan makanan . Ia akan mengambil porsi yang cukup dan pantas. Menambah lagi tidak menjadi soal selama dilakukan dengan etika yang pantas
Sedemikian halusnya kebudayaan cara makan pada manusia. Di dalam keluarga cara makan bersama, orang yang paling tua atau yang dituakan akan mendapat penghormatan untuk dipersilahkan mengambil makanan terlebih dahulu oleh anggota keluarga yang lain, barulah kemudian yang lainnya.
Dalam mengambil makanan pun betapa sopannya. Dalam tatakrama makan bersama yang lebih tinggi tidak akan disaksikan ia mengambil makanan sambil mengangkat pantat (Jawa: njunjung bokong). Ia makan dengan tenang tanpa berkecap. Ia akan malu jika mengambil makanan terlalu banyak.(ans,)
Oleh:Y.P.B.Wiratmoko
(Ngawi, 14 Agustus 2023)
