.png)
Satu tujuan, menyuarakan aspirasi dalam acara Musyawarah Cabang Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI).
Dengan tag line "Mencapai kesejahteraan buruh migran dan mantan buruh migran Indonesia beserta keluarganya dan mengoptimalkan UU no 18 tahun 2017", acara berlangsung hangat.
Dihadiri pengurus Dewan Pimpinan Wilayah SBMI Jawa Timur, seluruh anggota dan pengurus DPC SBMI kabupaten Lumajang serta Dewan Pimpinan Desa SBMI di beberapa desa di Lumajang.
Musyawarah kali ini menetapkan Madiono, buruh migran asal Yosowilangun, sebagai ketua DPC SBMI kabupaten Lumajang untuk periode tahun 2022-2026.
Kondisi perekonomian keluarga biasanya menjadi alasan utama para pahlawan ini untuk bekerja jauh dari kampung halaman. Perbedaan cuaca, bahasa, budaya, dan banyak lagi lainnya yang mereka alami di negara tujuan tidak sedikit menimbulkan persoalan tersendiri bagi keberadaan dan keberlangsungan karir mereka. Keberadaan Serikat Buruh Migran Indonesia menjadi oase bagi mereka akan pengejawantahan UU no 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran.
Ketua DPC SBMI kabupaten Lumajang periode sebelumnya, Dwi Wismo Wardono menyatakan harapan
"Ke depan SBMI saya harap semakin bisa berkolaborasi dengan pemerintah. Bisa meningkatkan kinerjanya dalam rangka membantu buruh Migrant," cetus Wardono.
"Baik dalam advokasi maupun pemberdayaan kepada mantan buruh migran, keluarga buruh migran atau anak-anak buruh migran serta para buruh migran asal Lumajang yang saat ini masih berada di luar negeri," lanjutnya.
Menurutnya, mengingat kabupaten Lumajang merupakan gudangnya buruh migran, perlu kiranya digalakkan program pemberdayaan buruh migran serta komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah untuk merumuskan peraturan daerah tentang perlindungan buruh migran.
Hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi kepengurusan DPC SBMI yang baru dilantik.
Lee/Cak Edy
