Zoom Meet UMKM antar Negara, Inspirasi Berbisnis UMKM Pemula dan Buruh Migrant Indonesia

MALANG I JATIMSATUNEWS.ONLINE: Telah berlangsung diskusi virtual antara pelaku UMKM Indonesia dengan diapora berbagai negara. Hari ini, Minggu 11/7/2021 tepatnya pukul 13.00 acara dimulai.

Terlihat di layar zoom Laeli Putri sebagai host dibantu Santi, juga beberapa Pekerja Migrant Indonesia yang ada di Hongkong dan negara lain. Sementara itu dari dalam Negeri ada Abdul Aziz, Hilda Fachriza, Ermawan juga Arif Darmawan yang menjadi narasumber. 

Diikuti secara aktif oleh 160 anggota grup dan lebih dari 50 peserta Zoom meet yang tak beranjak dari layar. Menyimak betul pemaparan menginspirasi dari para narasumber.

Dibuka oleh Kang Aziz, dia memotivasi buruh migrant yang ada di luar negeri untuk segera ikut menggeliatkan sektor UMKM meskipun belum pulang ke tanah air. 

"Buatlah usaha, pilih yang dikuasai oleh orang terpercaya di tanah air. Kendalikan dari tempat anda bekerja," tutur Kang Aziz, pioneer LPNU asal Blitar yang berhasil mengantarkan UMKM dalam negeri menembus pasar ekspor.

"Caranya, pasang saja CCTV di lokasi kerja, awasi melalui hand phone anda masing-masing. Mudah bukan? Dengan cara ini anda sudah menghidupkan umkm. Mempunyai usaha di dalam negeri  meskipun anda belum purna," lanjutnya.

Ide inovatif lain juga disampaikan, yakni membuat warung Indonesia. Yakni sebuah platform berisi seluruh produk  Indonesia berbasis kedaerahan, yang siap menembus pasar luar negeri.

Sementara itu, narasumber lain Hilda Fachriza memberikan penilainnya kepada pelaku UMKM sebagai panglima tanpa pasukan yang mengerjakan semua urusan nya sendiri, sebagai sebuah tahapan yang harus dilalui sebelum meraih kesuksesan.

"Masa pandemi ini UMKM mau tidak mau harus go digital, sebagai percepatan tahapan sesudah kesadaran membangun mindset berusaha serta memahami modal yang dimiliki, yang dalam hal ini bukan hanya uang tetapi segala hal yang dapat memicu bisnis itu terjadi dan berkembang," jelas perempuan Co-Founder UKM Indonesia.co.id. yang juga dosen aktif Universitas Indonesia ini.

Pada bagian lain, Januriadi Adie CEO Agra pesona Indonesia memberikan saran pada pelaku UMKM pemula agar tak mengharapkan uluran tangan.

"Kalau mau jadi pelaku usaha anggap pemerintah tidak ada. Pengusaha itu tidak berada di zona nyaman. Membutuhkan mental dan perjuangan keras untuk sukses," cetusnya.

Narasumber lain, Ermawan memberikan beberapa tips agar umkm tetap eksis.

"Gak harus sempurna untuk menjadi pengusaha, bekerjasamalah dengan orang lain yang ahli. Misal tak bisa mengemas, jual saja kranjangan atau los losan, biarkan orang lain yang mengemas. Yang penting  adalah melakukan," imbuh lelaki yang juga pengusaha jamur dan pengurus SBMI, Serikat buruh Migrant Indonesia.

Masih ada Arif Dharmawan, ahli design grafis ini langsung bersedia memberikan pelatihan design kemasan.

"Bagi para pelaku UMKM pemula saya akan berikan pelatihan design. Terutama pengemasan, agar terlihat menarik sehingga memiliki daya jual tinggi," cetus Arif Darmawan yang juga Ketua Yayasan Pangan Indonesia.

Berlangsung komunikatif, peserta memenuhi ruang chat dengan beragam tanggapan juga pertanyaan atas materi yang disampaikan narasumber.

Umaroh, bersama PMI lain di Hongkong
" Jadi ingin segera punya usaha ini. Sudah 10 saya bekerja di Hongkong hingga kini belum pernah terpikir akan mempunyai usaha. Paparan kang Aziz membuat saya jadi ingin pula mempunyai sebuah usaha," papar Umrotul Pekerja Migrant asal Kendal Jateng. 

Berlangsung hingga pukul 4.00 sore acara  tidak serta merta ditutup. Peserta masih banyak yang bertahan dan diskusi tentang usaha yang ditekuninya. Baru berakhir sesudah narasumber pamit undur diri. 

Laili Puteri sebagai host  menyampaikan akan ada E sertifikat bagi yang membutuhkan. Ucapan terima kasih disampaikan disertai pengumuman bahwa masih akan ada acara lain serupa. Tetap virtual, untuk kemajuan UMKM Indonesia .

Anis Contess