.png)
NGANJUK|JATIMSATUNEWS.COM – Munaqosah Tahsin Qiro'atil Qur'an yang diselenggarakan oleh PAC FKPQ Kecamatan Prambon berlangsung dengan khidmat di TPQ Subulul Huda, Tanjungtani, Prambon, Nganjuk pada Rabu (26/2/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi bagi para peserta Tahsin untuk mengukur sejauh mana mereka telah menguasai materi yang disampaikan oleh para pembina.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Nur Cholis, S.Pd.I. selaku Ketua PAC FKPQ Kecamatan Prambon sekaligus Ketua Divisi Tahsin Qiro'atil Qur'an FKPQ Kabupaten Nganjuk, K. Moh. Bulkin, MA. selaku Ketua DPC FKPQ Kabupaten Nganjuk, Mashadi Abror, M.HI. selaku Kepala KUA Kecamatan Prambon, Ahmad Hanafi, S.Ag. selaku PPAI Kecamatan Prambon, Sholeh Ayub, S.Pd.I. selaku Ketua KKG PAI Kecamatan Prambon, Arifuddin Zuhri, S.Pd.I. selaku Ketua KKG PAI Kabupaten Nganjuk dan 40 Guru PAI SD se-Kecamatan Prambon
Kegiatan ini berlangsung selama 2,5 jam, dimulai pukul 09.30 hingga 12.00 WIB dengan rangkaian acara pembukaan, sambutan Ketua PAC FKPQ Kecamatan Prambon, sambutan Kepala KUA Kecamatan Prambon, penutupan, dan yang terakhir munaqosah Tahsin Qiro'atil Qur'an.
Usai sesi munaqosah, acara dilanjutkan dengan tumpengan dan makan bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Munaqosah ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat penguasaan peserta dalam Tahsin Qiro'atil Qur'an yang telah mereka pelajari selama tiga tahun. Hasil munaqosah ini nantinya akan dicatat dalam Syahadah sebagai bukti pencapaian mereka.
Peserta munaqosah adalah para Guru PAI SD yang meskipun berperan sebagai pengajar, tetap harus terus meningkatkan kompetensinya. Sesuai dengan prinsip santri, "ngaji ora pareng leren" (belajar tidak boleh berhenti, terlepas dari usia, profesi, atau status sosial).
Program Tahsin Qiro'atil Qur'an di FKPQ memiliki ciri khas tersendiri, yaitu khatam mengaji 30 juz binnadhor (dengan melihat) serta menggunakan 7 naghom tilawah, yakni bayyati, shoba, hijaz, rost, sika, nahawand, dan jiharkah.
Melalui program ini, diharapkan lahir para pendidik Al-Qur’an dengan bacaan yang memenuhi standar ilmu tajwid, bersanad, dan binnaghom (berlagu), sehingga mampu menyebarluaskan ilmu Al-Qur’an dengan baik.
