.png)
PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM -Malam Gebyar Batik Khas Kabupaten Pasuruan berlangsung cukup megah di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kota Pasuruan. Acara yang dimulai pukul 18.30 WIB Senin malam (3/1) ini juga menjadi ajang penganugerahan Lomba Cipta Desain Motif Batik Khas Kabupaten Pasuruan, yang diikuti oleh perwakilan hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Pasuruan.
Acara dibuka langsung oleh Penjabat (PJ) Bupati Pasuruan, Dr. Nurkholis. Selain itu, dihadiri oleh beberapa nama populer antara lain Wakil Bupati Terpilih Gus Shobih, Anggota DPRD yang juga tokoh UMKM Agus Suyanto, Forkopimda dan juri serta 10 terbaik peserta lomba batik dari berbagai perwakilan hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Pasuruan.
"Kami ingin menggali potensi serta mengenalkan lebih luas batik Kabupaten Pasuruan," ujar Kadisperindag Kabupaten Pasuruan Diana Lukita Rahayu.
Dari puluhan peserta yang berpartisipasi, Batik Story Purwosari Pasuruan yang diwakili oleh Sri Kholifah atau akrab dipanggil Bu Ifah dan Mukhammad Khikmal Akbar, berhasil meraih naik podium meraih penghargaan masuk 10 besar terbaik yakni Juara 2 dan Juara Harapan 2. Masing-masing memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp5 juta untuk juara 3 dan Rp1,5 juta untuk juara harapan 2.
"Alhamdulillah saya dan anak didik saya berhasil meraih juara. Batik karya kami dapat menambah motif khas kab Pasuruan," ujar Bu Ifah disepakati Akbar.
Sementara itu, penghargaan Juara 1 diraih oleh peserta lomba designer Batik asal Gondanglegi - Beji Pasuruan Alif Sukma Mukhlisin dengan desain bertema "Harmoni Pasuruan" yang mengangkat keindahan alam serta kearifan lokal masyarakat Pasuruan.
Malam penganugerahan ini semakin meriah dengan pemberian hadiah kepada 10 terbaik desain batik, yang masing-masing mendapatkan penghargaan uang tunai. Hadiah berkisar dari Rp500.000 hingga Rp7,5 juta untuk juara utama.
Ikut menyaksikan anggota DPRD kabupaten Pasuruan yang juga memberi support ikut tampil ke panggung peragaan batik Nurita dan Faizah bordir menyebut bahwa acara yang berlangsung hingga pukul 22.00 WIB ini menjadi bukti bahwa batik khas Pasuruan semakin berkembang dan memiliki tempat di hati masyarakat.
"Dengan adanya ajang ini, diharapkan para pengrajin batik terus berinovasi dan menjaga warisan budaya khas Pasuruan agar semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional," tutur Agus.
