Oleh: Y.P.B.Wiratmoko
NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM: Manusia dengan kesehatannya juga mengenal nilai-nilai keagamaan atau religius value. Nilai ini dilakukan dengan mengakui dan mengabdi kepada Tuhan, selalu berdoa mohon bimbingan Tuhan, mencintai kebaikan dan kebenaran, mencintai dan mengasihi Tuhan, sesama dan alam semesta dengan akal sehat, sehat fisik dan psikisnya. Dalam melakukan wajib-eajib sehari-hari antara nilai-nilai selalu dalam satu kesatuan tidak ada perpisahan.
Dalam keadaan tak berdaya, manusia masih bisa bersabar. Semisal dalam keadaan sakit yang cukup lama dan tidak kunjung mendapatkan kesembuhan manusia sudah tidak bisa apa-apa lagi selain menyerah kepada nasib seperti itu sama halnya dengan pJIKA asa. Namun demikian penyerahan kepada nasib dengan penuh kesabaran tidaklah membuta jika penyerahan itu berarti penyerahan kepada Tuhan dengan mengharapkan segala yang terbaik dari Tuhan.
Dalam keadaan kesehatan yang minimal manusia sesungguhnya masih bisa melakukan atau melaksanakan nilai-nilai moral keagamaan sejauh masih memiliki kesadaran penuh. Walaupun hidup dalam kesengsaraan namun harapannya tidak punah. Manusia terus berharap kepada Tuhan bahwa dalam segala bentuk perjalanan hidup manusia yang dijalani dengan rasa ikhlas akan tetap memiliki nilai.
(Ngawi, 2 Agustus 2023)
