SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM - Imam alias C, warga Karangbong angkat bicara terkait keluar masuk kendaraan expedisi perusahaan bertonase lebih dari 10 - 24 Ton di Jalan Surowongso Desa Karangbong Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur yang sampai saat ini belum adanya tindakan dari dinas terkait, Selasa (27/6/23).
Imam, meminta Dinas terkait yang ada di Kabupaten Sidoarjo untuk segera menindaklanjuti aduannya beberapa minggu yang lalu melalui media Jatimsatunews.com, yakni kendaraan expedisi perusahaan yang melintasi Jln Surowongso tanpa memperhatikan kelas jalan, tidak menutup kemungkinan dampak dari mobil bertonase berat tersebut yang jelas nanti berakibat aspal cepat rusak, bisa dipastikan akan merugikan keuangan negara.
Ketika awak media ini konfirmasi ke Kepala Desa Karangbong, Camat Gedangan dan Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo beberapa Minggu lalu belum memberikan jawaban.
"Dinas terkait harus segera bertindak tegas dalam hal ini, mengingat Desa Karangbong ini adalah perkampungan, Jln Surowongso bukan jalan industri milik perusahaan, walaupun ikut Jln Kabupaten, jangan menunggu warga turun ke jalan untuk memblokade kendaraan perusahaan yg melintas tidak sesuai kelas jalan," terang Imam
Dinas terkait harus segera mensosialisasikan ke perusahaan yang berada di Desa Karangbong dan ke Pemdes, Jalan Surowongso ini tergolong kelas berapa untuk kendaraan yg boleh melintasi.
"Menurut saya Jalan Surowongso
tidak layak dilewati mobil besar, apalagi sampai tonasenya melebihi kelas jalan, saya berharap perusahaan mematuhi aturan Lalulintas soal kelas Jalan," tutur Imam.
Harapan dinas terkait untuk turun tangan diutarakan agar masyarakat merasa nyaman menggunakan jalan.
"Sekali lagi kami meminta kepada Dinas terkait dan APH yang ada di kabupaten Sidoarjo untuk segera turun tangan menangani masalah ini," tegas imam. Red
