.png)
 |
| Foto: Suryadi Kades Manuan saat menyalurkan Bantuan berupa beras kepada warganya. |
BANGKALAN | JATIMSATUNEWS.COM: Upaya memberikan kesejahteraan masyarakat, pemerintah Desa Manoan menyalurkan bantuan social bahan pangan non tunai berupa beras buluk dengan berat sepuluh kilo gram. Bantuan tersebut salah satu bentuk kepedulian pemerintah desa terhadap masyarakat, dan langsung dijemput oleh warga dari lima dusun yang ada di Desa Manoan ke balai desa. Penyaluran kepada ratusan warga tersebut berlangsung selama satu hari, pada Minggu lalu, (28/05/2023).
Salah satu warga setalah mendapatkan bansos sembako tersebut Saninti menuturkan, kualitasnya bagus dan bersyukur mendapatkannya. Sehingga bisa meringankan persediaan beras yang sudah ada di rumah hasil taninya.
“Ya Alhamdulillah bisa dapat lagi, bisa dibuat masak untuk cucu-cucu saya,” katanya saat diajak ngobrol.
Sementara Miski sebagai Apel Dangbigih sebelum penyaluran tiba sibuk menyebarakan surat tanda siapa saja yang mendapatkan bansos sembako tersebut.
Menurutnya yang dapat tidak sampai ribuan orang hanya diperkirakan ratusan warga. Pemdes manoan menerapkan regulasi pengambilan bansos sembako berupa beras tersebut dengan, mambawa KTP dan surat undangan yang diberikan oleh kepala dususn atau apel sebelumnya.
“Ngak nyampek, ini demi warga bos harus diantarkan ke tiap rumah,” ujarnya.
Kepala Desa Mano’an Suryadi menjelasakan bansos sembako tersebut turun dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) atau biasa disebut dari pusat. Sehingga seorang kepala desa wajib menyalurkan dan sesuai regulasi yang ada di kemensos sendiri.
“Tentu tujuan pertama untuk meringankan beban keluarga masyarakat di Desa Manoan, dan ini merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai pemerintah desa, melayani masyarakat deangan sepenuh hati,” ungkapnya.
Bahkan kades dua priode yang sudah berjalan Sembilan tahun itu berharap, masyarakat yang masih belum menerima akan tetap diupayakan diajukan ke pusat. Namun pihak tidak bisa berjanji secara penuh, sebab yang menentukan layak tidaknya bukan pemerintah desa, melainkan dari kementerian social.
”Pemdes Manoan hanya mendata dan disetorkan ke pusat, tetapi akan tetap diusahakan untuk tahap selanjutnya atau tahun yang akan datang bisa dapat,” pungkasnya. (Fac)
