Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya dengan radius 7 km dari puncak Gunung. Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31.
Pagi tadi, tepatnya Minggu (12/3/2023), gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran. Adapun jarak luncur awan panas guguran dari gunung Merapi tersebut sejauh 2.500 meter mengarah ke barat daya.
Meski demikian, warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah masih beraktivitas normal. Pukul 09.00 WIB, sejumlah warga yang tinggal di lereng barat gunung Merapi ini terlihat sedang membersihkan area jalan desa.
Selaku kepala desa Krinjing, Ismail mengatakan secara umum kondisi di desa yang ia pimpin berangsur normal. Hanya saja, saat ini abu vulkanik masih menyelimuti tanaman dan bangunan yang ada di desa itu. Ia menjelaskan, abu vulkanik Gunung Merapi itu hanya bisa dibersihkan jika terjadi hujan deras.
"Sekarang kita menanti hujan deras, kalau nggak susah hilangnya," ucapnya.
Disisi lain, ia mengungkap, meski hampir seluruh kampung di desa itu diselimuti abu vulkanik Merapi, namun saat ini warga masih tinggal di rumah. Tak ada yang mengungsi. Padahal jaraknya dari puncak Merapi lebih kurang 4,5 kilometer --termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB)--.
"Kalau mengungsi, nggak ada. Ini seperti biasa. Tadi pagi hujan abu turun lagi, tapi tipis dan di bagian atas saja, nggak nyampai kantor desa ini," ucapnya.
Hanya saja, di desa ini terdapat Pos Gunung Merapi (PGM) Babadan, pos pemantauan aktivitas Merapi paling tinggi dan paling dekat dengan puncak. (Edelweis)
