.png)
MALANG I
JATIMSATUNEWS.COM: Pertemuan Muslimat Nahdlatul Ulama’ Korda Malang dihadiri oleh para pimpinan muslimat diberbagai daerah diantaranya adalah Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bangil, Kabupaten Kraksan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kota Malang, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo.
Ibu Dra. Hj. Khofidah selaku ketua PC. Muslimat NU Kab. Malang sekaligus sebagai sekretaris Korda Malang dalam sambutannya mengatakan bahwa wilayah Kabupaten Malang yang sangat luas ini memunculkan berbagai problem misalnya tingkat stunting yang masih tinggi, tingkat HIV yang masih tinggi, masih dijumpai kekerasan terhadap anak, ada beberapa anggota muslimat yang dipengaruhi oleh ajaran atau ideologi yang berbeda dengan ideologi Ahlussunnah Ala Nahdliyah, dan lain-lain.
" Kondisi yang seperti ini menuntut Jam’iyah Muslimat NU Kab. Malang terpanggil untuk memberikan sumbangsih pemikiran maupun langkah –langkah solusi yang tepat guna mengatasi berbagai masalah tersebut melalui berbagai program. Sampai saat ini muslimat sudah melakukan beberapa program melalui kerja sama dengan berbagai pihak baik untuk menangani masalah stunting maupun yang lainnya," ucapnya
Pada sisi yang lain Ibu Nyai Hj. Muthomimmah (Bu Nyai Hasyim Muzadi), dalam sambutannya juga mengatakan bahwa “Muslimat jika mau berubah maka jangan terpacu pada kendala” dari statemen beliau nampak sekali bahwa
" beliau sangat memotivasi seluruh muslimat yang ada di Jawa Timur bahkan kaum muslimat se-Indonesia harus bangkit dan mampu mandiri apapun rintangan dan tantangan yang dihadapi dengan berkolaborasi dan bersinergi baik melalui dinas terkait ataupun lembaga-lembaga swasta," jelas Nyai Hasyim Muzadi
Dalam waktu yang sama beliau juga menyampaikan program muslimat terkait bidang ekonomi, bahwa untuk kemandirian muslimat ke depan maka muslimat akan mengadakan workshop wirausaha produktif di era digital yang akan dilaksanakan pada tanggal 4-5 Nopember di Hotel Savana Malang, dengan pemikiran bahwa kaum muslimat NU saat ini harus mampu melaksanakan transaksi ekonomi secara digital dengan tetap berlandaskan syariat Islam.
"Hal ini seiring dengan program NTDS yakni Nahdlatut Tujjar Digital Syari’ah yang sedang digalakkan oleh PP Muslimat NU dalam rangka pemberdayaan UMKM yang telah banyak dilakukan oleh muslimat mulai dari tingkat ranting dan anak cabang. Melalui proses digitalisasi dalam sistem ekonomi yang tetap berlandaskan syariah Islam maka diharapkan ke depan program muslimat di bidang ekonomi akan lebih efektif dan efisien sehingga muslimat akan semakin maju dan mandiri," pungkasnya
Fach/Ans
