Acara lomba ini diadakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) propinsi Jawa Timur. Acara ini bekerjasama dengan penerbit Indocamp Jakarta dan Telaga Ilmu Madiun. Kegiatan sudah dimulai awal April dengan tahapan pengumuman, pendaftaran peserta, pengumpulan karya inovatif berupa cerita Islami (Ceris) dan seleksi oleh penelaah Indocamp. Agenda akhir adalah penilaian akhir oleh Tim Penilai untuk karya yang masuk 6 besar.
Dalam rapat pleno penentuan pemenang ini dihadiri oleh seluruh Tim Penilai, Direktur Telaga Ilmu dan Koordinator Bidang Pendidikan agama Islam (Korbid Pais) Kemenag Jawa Timur.
Maimun Amien, Korbid Pais SMA-SMK, sebagai penggagas dan ketua panitia berharap penentuan pemenang lomba nantinya obyektif.
"Seluruh sistem penentuan pemenang sudah jenengan lakukan. Semua anggota Tim sudah sama-sama membaca hasil karya peserta. Harapan saya nanti keputusan benar-benar obyektif berdasarkan karya peserta. Jika nanti ada perbedaan, supaya dikompromikan melalui musyawarah bersama pada diskusi kali ini", pinta Maimun.
Maimun juga berharap setelah ada penentuan pemenang nanti ada diskusi lagi sebagai langkah refleksi untuk perbaikan di masa mendatang.
Hersan, Direktur Telaga Ilmu, dalam sambutannya menekankan pemilihan ini berdasarkan kemampuannya menyusun Ceris atas inovasi pendidikan yang telah dilakukan oleh GPAI.
"Ibaratnya seorang yang kaya ilmu, bahkan menjadi profesor, namun tidak mampu menyampaikan secara lisan, jika lomba ceramah tidak akan menang. Sebaliknya, ada seseorang yang ilmunya terbatas, namun pandai dalam menyampaikan secara lisan atau ceramah, maka dia akan menang dalam lomba ceramah," tutur Hersan membuat analog.
Menurut Hersan, tindak lanjut dari lomba ini nanti bisa diagendakan Bimtek khusus bagi peserta agar nanti karyanya lebih baik. Hersan berharap para penulis bisa mewarnai peradaban yang baik. Hasil dari lomba ini nantinya ada perkembangan riil out put berupa cetak naskah. Bahkan nantinya buku juga siap untuk didigitalkan.
Hersan juga menyampaikan kabar gembira bahwa literasi yang selama ini dikembangkan mulai ada titik terang hasilnya. Naskah Ceris sudah mulai masuk segala lini. Diantaranya sudah masuk aplikasi lapak Sofie dan juga sudah mendapat apresiasi dan peluang terbuka dari Perpusnas. Juga sudah menjalin komunikasi dengan majelis ulama Indonesia (MUI). Jika demikian tentunya nanti akan berimbas ke pemerintahan propinsi, kabupatèn dan juga desa.
"Gerakan Ceris yang telah kita kembangkan mulai mewarnai literasi secara nasional bahkan internasional," lanjut Hersan.
Setelah sambutan santai selesai, dilanjutkan dengan penyampaian rekap hasil penilaian. Tim Penilai ada 12 orang dan telah dibagi 2 kelompok, yakni Kelompok A dan B. Seluruh anggota tim telah menelaah seluruh buku dan melakukan penilaian berdasarkan instrumen yang telah ditetapkan. Seluruh nilai kemudian direkap dan menjadi pedoman penentuan pemenang. Setelah itu telah diperoleh rangking pemenang mulai juara 1 sampai juara harapan 3.
Menurut Maimun, ketua pelaksana, pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada acara seminar lomba tanggal 30 Agustus.
"Pengumuman pemenang dan apresiasi nanti akan kita sampaikan menjelang seminar inovasi dan akan menampilkan para pemenang untuk mempersentasikan karyanya. Nanti pemenang akan kami undang," kata Maimun diakhir acara sebelum menutup acara.
Rangkaian acara penilaian yang telah dimulai senin sore telah berakhir. Rapat pleno penentuan pemenang juga telah selesai. Maimun Amien, Korbid SMA-SMK menutup acara tepat pada pukul 23.30. Setelah itu sebagian yang hadir melanjutkan bincang santai dan sebagian undur diri untuk istirahat.
Refan Purba
