.png)
NGAWI I JATIMSATUNEWS.COM: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Dinas Kesehatan Kabupen Ngawi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi sangat antusias dalam mengentaskan masalah stunting ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Ngawi Drs. Marsono melalui Sekdinnya Drs. Fahrudin memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu di wilayah desa Banyubiru dan Kayutrejo Kecamatan Widodaren.
"Bantuan makanan bergizi antara lain berupa susu, makanan bayi, roti, telur dan kacang ijo diberikan setiap bulan," jelas Marsono saat dihubungi terpisah.
Sesuai SK Bupati Ngawi, ada 6 balita yang menjadi anak asuh do wilayah tersebut di antaranya Kiano Dwi Marsono (anak asuhnya Camat Widodaren), Prigen Naila R (anak asuhnya Sekretaris Diknas Pendidikan Kab. Ngawi), Muhammad Rizky (anak asuhnya Kabid Pemetaan dan Distribusi Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan),
Jovita Elok (anak asuhnya Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan), sofie Afra (anak asuhnya Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan), Hayza Khanaya (anak asuhnya Kabid Pembinan Paud dan Pendidikan Masyarakat)
Kegiatan siang pada Senin (14/2/2022) memberikan bantuan tersebut didampingi Camat Widodaren Peggy Yudo Subekti, S.STP, M.H., sangat bersyukur bisa menjadi orang tua asuh bagi pengentasan stunting.
"Alhamdulillah, masih diberi kepercayaan membantu mengentaskan stunting demi Ngawi yang bebas stunting dengan menjadi orang tua asuh di sini," ujar Peggy
Harapannya semoga Ngawi bebas stunting dan program ini menjadikan generasi muda ke depannya yang bergizi serta cerdas.
"Semoga warga Ngawi bebas dari gizi buruk dan mempunyai generasi yang cerdas, sehingga menjadi kuat dan sehat," lanjut Camat Widodaren.
