.png)
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Pengurus Cabang Khusus Universitas Brawijaya (ISNU UB) melaksanakan agenda halalbihalal pada Kamis, 17 April 2025 di Ruang Oryza, lantai 3 Guest House UB.
ISNU UB secara khusus mengangkat tema “Tadarus Kemenangan, Menyulam Ilmu, Meneguhkan Khidmah” yang memanifestasi silaturahmi di lingkungan akademisi, serta refleksi intelektual di bulan fitri dengan menjulukinya sebagai Tadarus Kemenangan.
Penasihat ISNU UB, Prof. Nuhfil Hanani menyampaikan pesan kebanggaannya tentang Nahdlatul Ulama (NU) di lingkungan universitas.
“Dulu waktu saya kuliah, tidak ada NU seperti sekarang. Pengaderan hanya lewat orang tua. Hari ini, kita punya wadah kuat untuk menanamkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah,” ucapnya sambil mengenang.
Dr. Nurul Badriyah selaku Ketua ISNU UB juga menekankan poin tentang pentingnya struktural dalam perjuangan bersama ulama.
“Struktural itu penting. Dari sanalah kita bisa menyebarkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah secara terorganisir dan berkelanjutan. Tidak cukup hanya mengaku sebagai bagian dari Keluarga Besar NU UB atau NU secara kultural saja,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan beberapa contoh lebih lanjut seperti Erick Thohir yang aktif di Lakpesdam dan Banser, yang disebutnya sebagai bukti bahwa keterlibatan konkret secara struktural mampu menjadi sebuah aksi nyata.
Selain sambutan Ketua, Doktor Ilmu Ekonomi tersebut juga mewakili sambutan Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, yang berharap kepada progresivitas dan kemampuan inspiratif ISNU untuk menjadi teladan dan siap mendukung penuh gerak keulamaan di ruang akademik untuk membumikan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah di lingkungan kampus.
“Idulfitri bukan hanya tentang kembali suci, tapi juga memperbaharui niat dan tekad—untuk terus berkhidmah melalui ilmu dan amal. Dalam semangat itu, kami memandang ISNU UB sebagai suluh intelektual NU di lingkungan kampus. Kami berharap ISNU menjadi teladan dosen yang produktif dan inspiratif, yang tak henti melahirkan karya ilmiah, buku, dan jurnal bereputasi global.” pungkas Prof. Widodo yang diwakilkan oleh Ketua ISNU UB.”
Acara menuju pemungkas dengan penyampaian tausiyah oleh KH. Dr. Isroqunnajah selaku ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Malang.
Pria yang akrab disapa Gus Is itu menggarisbawahi halalbihalal sebagai warisan bangsa dan gerakan spiritual nasional yang dicetus dan diracik oleh tokoh besar NU, KH. Wahab Hasbullah di tahun 1946.
“Kita tidak hanya butuh shalih pribadi, tapi juga shalih sosial. Jangan sampai ada yang terluka karena lisan atau jemari kita.”
Beberapa nilai juga disampaikannya dalam pujian tentang aktivitas meramaikan Masjid Raden Patah UB lewat kajian Islam yang makin semarak. Menunjukkan pergolakan yang positif.
“Dulu kontrakan favorit itu yang tidak ada aturan. Sekarang masjid jadi pusat kajian. Ini pertanda kebangkitan kesadaran ilmiah Nahdliyin di kampus,” imbuhnya.
Acara yang menyatukan berbagai unsur kampus ini diramaikan peserta yang hadir mulai dari dosen, tendik, hingga mahasiswa, serta organisasi kemahasiswaan di Universitas Brawijaya. Dari kalangan mahasiswa, turut hadir dan berpartisipasi aktif Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU), PKPT IPNU-IPPNU, Pagar Nusa, UKM Seni Religi, PMII, HMI. Hadir pula pengurus dan pimpinan Banom dan lembaga NU di Kota Malang, termasuk PCNU, Muslimat NU, Fatayat, Lazisnu, LPNU, Lembaga Dakwah, dan lain-lain
Gelaran seluruh acara selesai dengan doa dan saling bermaafan, dalam suasana Idulfitri dan persaudaraan. Seperti pada tema acaranya yang juga berfokus kepada “Menyulam Ilmu, Meneguhkan Khidmah”, seluruh yang hadir ikut berharap agar ISNU dapat menjadi ruang eskalasi yang absolut bagi akademisi, bagi Indonesia, dan bagi dunia.
