Suporter Celtic Serukan FIFA dan UEFA Kartu Merah Israel demi Kemanusiaan

Suporter Celtic, klub Liga Skotlandia membentangkan spanduk besar bertuliskan 'berikan Israel kartu merah'./Instagram @calcio_rivoluzione

GLASGOW | JATIMSATUNEWS.COM - Suporter Glasgow Celtic, klub Liga Skotlandia mengibarkan spanduk besar bertuliskan 'Berikan Israel Kartu Merah' saat pertandingan play-off Liga Champions 2024/25.

Tindakan ini bukan hal baru, karena sudah sejak lama suporter Celtic menggelorakan anti-perang antara Israel dengan Palestina.

Mereka pun membela Gaza dan Palestina karena sering menjadi sasaran serangan militer Israel.

"Kemarin malam (13/2, dini hari WIB), selama pertandingan Liga Champions Celtic vs Bayern Munchen, mereka menampilkan spanduk besar bertulis 'berikan Israel kartu merah' dan mengisi stan dengan kartu merah untuk memprotes keheningan FIFA dan UEFA yang tidak mengucilkan Federasi Sepak Bola Israel dari kompetisi," tulis media Italia Calcio Rivoluzione (14/2).

Seruan ini berkaca pada tindakan FIFA dan UEFA yang mengucilkan Federasi Sepak Bola Rusia saat Rusia melakukan serangan militer dan invasi di Ukraina.

Belasan ribu korban jiwa dari warga sipil pun berjatuhan di Ukraina (per 13/2) yang membuat banyak negara bersimpati terutama dari Eropa kala itu hingga sekarang.

FIFA dan UEFA juga langsung memblokir Rusia pada 1 Maret 2022 usai Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Klub dan tim nasional Rusia dilarang berpartisipasi dalam ajang sepak bola kontinental dan internasional hingga saat ini.

Sedangkan, perlakuan sama tidak terjadi kepada Israel. Sejak perang meletus di Gaza pada 7 Oktober 2023, sepak bola Israel tetap berjalan di kawasan kontinental dan internasional.

Klub Israel hingga saat ini tetap bisa bertanding di Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Conference.

Demikian pula dengan tim nasional Israel yang masih bisa mengikuti ajang play off Kualifikasi Euro 2024, UEFA Nations League 2024/25, hingga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.

Padahal serangan Israel menelan korban jiwa mencapai lebih dari 61 ribu orang di Gaza. Bahkan, serangan Israel ke Gaza juga menewaskan jurnalis dari berbagai negara, akademisi, hingga relawan.

Inilah mengapa, suporter Celtic tetap kukuh dalam mendesak FIFA dan UEFA yang merupakan induk sepak bola dunia dan Eropa untuk memblokir Israel.