Deklarasi Gerakan Nasional Tani untuk Kemandirian Pangan (Genta Pangan) Pasuruan Raya, yang dihadiri oleh 398 Kordes dan para petani serta peternak dari Pasuruan, berlangsung di Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan pada 6 Oktober 2024.
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM – Harapan para petani dan peternak di wilayah Pasuruan semakin cerah setelah digelarnya deklarasi Gerakan Nasional Tani untuk Kemandirian Pangan (Genta Pangan) Pasuruan Raya. Acara ini berlangsung di Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, pada Minggu siang (6/10/2024) dan dihadiri oleh 398 Koordinator Desa (Kordes) dari 28 kecamatan se-Kabupaten dan Kota Pasuruan. Deklarasi ini dihadiri juga oleh koordinator kecamatan (Korcam), menjadikan acara ini momentum penting dalam memperkuat sektor pertanian dan peternakan di Pasuruan.
Genta Pangan dibentuk sebagai bagian dari dukungan terhadap program Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dengan komitmen menyediakan pendampingan bagi petani dan peternak mulai dari permodalan hingga pemasaran produk.
Wahyu Harianto, Penasihat Genta Pangan Pasuruan Raya, menjelaskan bahwa Genta Pangan bertujuan mendampingi dan mendukung program-program pemerintah, termasuk penyediaan pangan gratis yang menjadi salah satu inisiatif Presiden terpilih dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Genta Pangan dibentuk untuk mengawal dan mendampingi program presiden terpilih, termasuk menyiapkan kebutuhan pangan gratis sesuai rencana presiden,” ujar Wahyu Harianto dalam sambutannya.
Salah satu fokus utama Genta Pangan adalah membantu petani mengatasi kendala permodalan. Wahyu menekankan bahwa banyak petani di Pasuruan yang memiliki lahan, tetapi kesulitan mengakses modal untuk menggarapnya. Oleh karena itu, Genta Pangan hadir sebagai solusi dengan memberikan bantuan permodalan yang memadai, sehingga petani dapat memanfaatkan lahannya dengan lebih optimal.
“Banyak petani yang memiliki lahan, tetapi tidak bisa menggarap karena keterbatasan modal. Genta Pangan hadir untuk memberikan solusi dengan bantuan modal, agar petani lebih mudah dalam mengelola lahan mereka,” jelas Wahyu.
Selain itu, Genta Pangan juga memberikan dukungan dalam hal pembenihan, pemupukan, dan pemasaran hasil pertanian dan peternakan. Dengan menerapkan sistem industrial, petani dan peternak dapat menjalankan usaha mereka dengan lebih stabil dan aman.
“Kami mendukung dari pembibitan hingga pemasaran. Semua dicover oleh Genta melalui sistem industrial, sehingga petani dan peternak dapat menjalankan usaha mereka dengan lebih tenang,” tambah Wahyu.
Menariknya, Wahyu menegaskan bahwa pendanaan untuk program Genta Pangan tidak berasal dari pemerintah, melainkan dari kerja sama dengan investor pihak ketiga. Hal ini menunjukkan kemandirian Genta Pangan dalam menjalankan misinya.
“Kami bekerja sama dengan pihak ketiga, bukan dengan pemerintah. Sumber dana berasal dari investor, sehingga kami bisa berjalan secara mandiri,” ungkapnya.
Achmad, Sekretaris Genta Pangan Jawa Timur, turut menyampaikan optimisme bahwa Pasuruan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan peternakan. Dengan luas lahan pertanian mencapai 60 ribu hektar, termasuk lahan untuk padi, jagung, kentang, serta peternakan sapi potong dan perah, Achmad yakin bahwa program Genta Pangan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak di wilayah tersebut.
“Potensi pertanian di Pasuruan luar biasa. Kami yakin dengan adanya Genta Pangan, kesejahteraan petani dan peternak di Pasuruan Raya akan meningkat,” ujarnya.
Deklarasi Genta Pangan di Pasuruan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan para petani dan peternak, sejalan dengan visi besar ketahanan pangan nasional yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
