.png)
Mahasiswa KKN 057 UINSA melakukan beberapa langkah dalam pemberantasan sarang nyamuk di Desa Tampung bekerja sama dengan pihak Puskesmas Kecamatan Lekok
PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM - Menyadari bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA) kelompok 057 di Desa Tampung bekerja sama dengan pihak Puskesmas Kecamatan Lekok untuk mengedukasi masyarakat desa Tampung dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kegiatan ini menerapkan metode 3M+, yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dilaksanakan selama tiga hari, dari 1 hingga 3 Juli 2024, di beberapa dusun seperti Tampung Baru, Tampung Utara, Tampung Randu, Tampung Godekan, Tampung Tengah, dan Tampung Krajan. PSN dilakukan secara door-to-door.
Mahasiswa KKN 057 UINSA melakukan beberapa langkah dalam pemberantasan sarang nyamuk, antara lain, menyampaikan materi terkait bahaya DBD dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, juga mengecek kamar mandi, terutama bak mandi atau tempat yang ada genangan air, dengan bantuan kader jumantik Desa Tampung.
Pengecekan dilakukan dengan menyenter bak mandi untuk mengetahui keberadaan jentik nyamuk. Jika ditemukan, akan diberikan sebungkus obat abate yang disediakan oleh Puskesmas. Kegiatan PSN ini disambut baik oleh masyarakat Desa Tampung.
Salah satu warga Dusun Tampung Baru, Ibu Kolip, menyatakan, "Saya merasa senang dengan adanya PSN, karena mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan."
Pihak Puskesmas, Bapak Rudi, juga menyampaikan, "PSN sangat perlu dilakukan, beberapa bulan yang lalu jumlah kasus DBD meningkat. Terima kasih kepada mahasiswa KKN 057 UINSA yang telah memberikan aksi dalam pencegahan DBD di Desa Tampung."
Mahasiswa/i KKN 057 UINSA berharap melalui kegiatan PSN ini dapat memberikan langkah terbaik dalam mengurangi tingkat kasus DBD di Desa Tampung.
