.png)
 |
| Caption: Tampak depan Polsek Torjun,Kabupaten Sampang (foto Istimewa). |
SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Beberapa bulan yang lalu masyarakat Torjun sempat dihebohkan dengan puluhan sapi mati secara misterius, pada Selasa 28/5 lalu, warga Desa Tanah Merah sempat mengetahui aksinya. Namun sampai saat ini diduga pelaku yang meracuni sapi warga tersebut bebas berkeliaran.
Hal itu timbul tanya besar, lantaran pelaku belum juga diamankan oleh kepolisian setempat dan masih berkeliaran.
Diketahui pada 28/5 lalu, Sumiati (45) telah mendapati aksinya dikandang miliknya dengan melempar barang kedepan sapinya, dan pelaku kabur ke arah timur dengan menggendong senapan burung.
PJ Kades Desa Tanah Merah Mafluhatul Hasanah, kepada Jatimsatunews menyampaikan bahwa kejadian yang menimpa sapi warganya tersebut tidak mengetahui sepenuhnya. Sehingga saat itu, dirinya tidak langsung turun ke tempat kejadian perkara.
"𝚂𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔 𝚜𝚊𝚙𝚒 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚑𝚞𝚊𝚗 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚔𝚎𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚜𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚊𝚜, 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚒 𝚑𝚊𝚕 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊," sampainya.
Tidak hanya itu kata Sanah panggilan akrabnya, pihaknya telah menyerahkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
"𝙺𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞 𝚙𝚎𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚝𝚊𝚑 𝙳𝚎𝚜𝚊 𝚃𝚊𝚗𝚊𝚑 𝙼𝚎𝚛𝚊𝚑 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚕𝚊 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚊𝚙𝚊𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚊𝚒𝚝 𝚜𝚊𝚙𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚑𝚎𝚋𝚘𝚑, 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚍𝚞𝚐𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚢𝚊𝚔𝚒𝚝 𝚜𝚊𝚙𝚒 𝚋𝚒𝚊𝚜𝚊, 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚌𝚞𝚗𝚒, 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚙𝚊𝚜𝚛𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚒𝚑𝚊𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚠𝚊𝚓𝚒𝚋 𝚜𝚞𝚙𝚊𝚢𝚊 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚌𝚎𝚙𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚙 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚙𝚛𝚘𝚜𝚎𝚜 𝚜𝚎𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚑𝚞𝚔𝚞𝚖," timpalnya.
Pada hari Jum'at lalu, informasi dari Pemdes Kara, yang diduga sebagai pelaku sudah dilakukan pemanggilan. Namun yang bersangkutan tidak ada dirumahnya.
"𝙹𝚞𝚖'𝚊𝚝 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚐𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝙿𝚘𝚕𝚜𝚎𝚔 𝚃𝚘𝚛𝚓𝚞𝚗, 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊, 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚛𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚐𝚒𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚙𝚊𝚜𝚛𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊," tutur Sundusi kepada Jatimsatunews 10/6/2024.
Pada Jum'at, 7/6. Jatimsatunews & team mencoba konfirmasi kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Torjun, namun tidak menemukan jawaban. Lantaran menurut anggota Polsek yang ada ditempat yang menangani kasus tersebut tidak ada dikantor. Upaya konfirmasi lewat telpon WhatsApp pun tidak membuahkan hasil.
𝙿𝚎𝚠𝚊𝚛𝚝𝚊: 𝙱𝚗 | 𝙴𝚍𝚒𝚝𝚘𝚛: 𝙵𝚊𝚌𝚑𝚛𝚢
