MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Turba keempat MWC NU Pujon berlangsung malam di Rumah Tanfidziyah ranting Desa Ngroto Hari Sutrisno Sabtu 20/1/2024.
Dalam suasana bulan politik himbauan kepada warga Nahdlatul Ulama (NU)untuk tetap bersatu disampaika. Jaga jempol wajib coblos, dan golput adalah haram.
"Warga NU harus tetap tenang, tidak terpengaruh isu-isu yang dapat memecah belah ukhuwah. Jaga jempol jari untuk tidak terpengaruh," himbau Wakil Ketua Muali, menyuarakan pesan kebijaksanaan di tengah bulan politik.
Rois Suriyah MWC NU KH Rohmatullah yang turut hadir memberikan anjuran yang kuat, menyatakan, "Haram Golput."
Meski masa kampanye turba tidak terkait dengan kampanye politik, melainkan merupakan acara silaturahmi murni.
"Turba tidak ada embel-embel kampanye, murni silaturahmi," ujar Wakil Ketua lainnya, Ahmad Efendi, sambil menambahkan bahwa agenda utama adalah menyampaikan program awal tahun serta memperkenalkan pengurus baru. Penguatan dan konsolidasi Program Ke-NU-an di setiap ranting NU.
Abah Is, yang memberikan sambutan atas nama ranting NU Ngroto, berharap agar pengurus baru dapat mendukung kegiatan NU di desa. Dari desa Ngroto turut hadir muslimat, fatayat, guru TPQ, dan Guru RA dari desa Ngroto sebagai bentuk dukungan menyeluruh.
Adapun Pengurus MWC NU Pujon yang hadir adalah Rois Syuriah : Kyai Rohmatulloh Tanfidzyah : 1. Ustad. Muali (Wakil Ketua 1), 2. Ustad Rohman Efendi (Wakil Ketua 2), Bendahara : Ustad Sugiono, Ketua Lazisnu : Ustad. Zaenal A. Nakrib, Ketua LKKNU : Ustad M. Sholahudin.
[Ketua Tanfidzyah (Ustad Amir Mahfudz) dan Sekretaris (Ustad H. Ahmad Syaikhudin) tidak hadir karena mengikuti Harlah NU di Jakarta. ANS
