MALANG | JATIMDSATUNEWS.COM: Puluhan penghafal Al Quran Malang Raya yang tergabung dalam JQH dan FASI beserta 10 pembina terdiri dari para Kyai dan Bu Nyai menyatukan pilihan pandangan politik usai acara TOT, Train Of Trainer, Senen 14/11/2023.
Bertempat di Ocean Garden Stasiun Kota Baru Malang sebuah kesepakatan ditetapkan. Disampaikan langsung oleh pimpinan pembina yakni KH. Mun'im As Sadzili. Bahwa untuk pentas politik 2024 akan memilih orang baik yang sevisi, yang dipandang paling sesuai menjadi pengemban aspirasi umat.
"Sejarah perjuangan, tidak ada satupun kyai-kyai pendiri NU yang tidak berpolitik. Mbah Hasyim Asy ari dituduh pembela Jepang. Tapi akhirnya orang tahu Jepang bisa dihancurkan. Mbah Wahab Hasbullah dituduh antek-antek komunis karena ikut nasakom, tapi akhirnya kita tahu siapa yang ikut memberantas komunis di negeri ini," urai KH Mun im.
Selanjutnya dijelaskan oleh Kyai pimpinan para penghafal Al Quran itu bahwa untuk tahun politik ini sesudah musyawarah denfan alumni-alumni pondok pesantren termasuk ploso Kediri satu nama diperoleh akan didukung untuk menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Jatim.
"Untuk tingkat pusat beda karena masing-masing pondok punya pilihan sendiri. Demikian pula tingkat dua atau DPRD kabupaten atau kota. Akan tetapi untuk tingkat 1 semua kompak. Pada pemilik Ocean Garden ini," ucap Kyai Mun im seraya menyebut pesantren besar yang ikut memberi dukungan, termasuk Ploso, Lirboyo, Sidogiri, Juga An Nur Bululawang Malang.
Diketahu nama yang dituju oleh KH Mun im, pemilik Ocean Garden adalah H. Makhrus Sholeh. Seorang pengusaha muda NU, pemilik Turen Indah Group dengan 6 anak perusahaan termasuk Ocean Garden.
Track recordnya bukan hanya pengusaha tetapi juga memimpin sejumlah jabatan ekonomi, sosial bahkan keagamaan. Antara lain menjadi pengurus harian Dewan Masjid Indonesia dan LTMI, Lembaga Takmir Indonesia.
H. Makhrus Sholeh disebut kyai Mun im menjadi satu-satunya nama rekomendasi yang akan dipilih dalam pesta demokrasi 2024 nanti untuk tingkat provinsi. Upaya ijtihad yang mendapatkan dukungan dari pesantren salaf dan sebagian besar para penghafal Al Quran di Malang Raya.
"Insya Allah kami akan dukung H. Makhrus Sholeh, disamping sepakat dengan rekomendasi Buya Kyai Mun im sosok H. Makhrus memang layak dipilih, kepada dunia pendidikan peduli, bermasyarakatnya bagus, dan santri. Pasti merasakan penderitaan santri bagaimana dulunya itu," ucap ketua FKPQ, Forum Komunikasi Pendidik Al Quran KH. Arifin didampingi Ketua FKPQ Jawa Timur KH. Abdul Aziz dalam wawancara dengan JatimSatuNews.
