SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM:
Oktober, bulan yang menorehkan kesan tersendiri bagi orang nomor 1 Lili Musyafaah di STIBADA Surabaya.
Mahasiswanya berangkat melakukan KKN, Kuliah Kerja Nyata ke luar negeri, tepatnyake Taiwan. Sebuah tujuan program yang tak lazim, di luar kebiasaan dalam arti yang sesungguhnya, Luar Biasa! Apalagi dilakukan kampus berbasis satu cabang keilmuan, Bahasa Arab.
STIBADA MASA, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab dan Dakwah Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya Jl. Ampel masjid no. 53 mendobrak kebiasaan pelaksanan KKN hanya di dalam negeri, Oktober kampus ini memberangkatkan mahasiswanya ke Luar Negeri, Taiwan.
" 11 Oktober 2023 saya sampaikan di laman facebook bahwa saya sudah akan memasuki pesawat terbang menuju Kuala Lumpur sebelum ke Taipei," tutur Lili Musyafahah.
Dijelaskan, saat itu Lili dan team KKN International para mahasiswa STIBADA MASA sudah melakukan perjalanan ke Taiwan. Para mahasiswa yang baru perdana melakukan perjalanan dengan Moda transportasi udara, menggunakan pesawat terbang.
"Saya bahagia melihat mereka akhirnya bisa mewujudkan mimpi untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Mereka memang perdana naik pesawat, tapi lihatlah. Mereka langsung melakukan perjalanan ke Taiwan. Bukan perjalanan lokal atau nasional, tetapi perjalanan international," tutur Rektor STIBADA MASA Lili dalam wawancara dengan Jatim Satu News selasa 31/10/2023.
Sebelum berangkat PEMBINA yayasan pendidikan Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya berkenan untuk memberikan doa dan nasehat sebelum melepas para mahasiswa yang didampingi oleh kaprodi dan juga Rektor Lili.
"Awalnya saya surprised karena Beliau meminta sendiri untuk hadir melepas team KKN International ini. Bagi team KKN dan juga saya, hal tersebut menjadi support yang memotivasi kami untuk membawa nama baik lembaga STIBADA MASA dan juga mbah Sunan Ampel. Beliau paham bahwa tidak mudah bagi kami untuk mewujudkan kegiatan KKN International ini. Jadi Beliau berkenan hadir untuk memberikan semangat kepada kami agar tetap TEGAR dalam mewujudkan cita cita para sesepuh yang memanjatkan doa sejak tahun 80 an agar dapat menyebarluaskan pendidikan Bahasa Arab ke negara nenek moyang mbah Sunan Ampel, Indochina," jelas Rektor Lili.
Hingga hari ini, Para mahasiswa tersebut masih KKN di Taiwan dalam kondisi yang sangat baik.
"Alhamdulillah para mahasiswa baik-baik saja hingga hari ini. Mereka masih KKN di Taiwan, " lanjut Rektor Lili.
Jika ditanya bagaimana perasaannya menyaksikan para mahasiswa yang kelihatan ndeso tersebut sampai pada titik seperti saat ini? Jujur Rektor Lili bersyukur dan bahagia.
"Para mahasiswa yang berasal dari desa yang belum pernah naik pesawat, apalagi memiliki passport tapi mereka semua bisa membuktikan kepada banyak orang bahwa mereka MAMPU untuk menjawab tantangan KKN International. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa dan juga kaprodi yang sudah mau BERJIBAKU untuk merealisasikan planning KKN International hanya dalam waktu tidak lebih dari dua bulan," ungkap Rektor Lili yang biasa dipanggil Ummi.
Perjalanan berawal dari Jakarta, lanjut Kuala Lumpur sebelum akhirnya sampai ke Taiwan.
"Mudah mudahan Alloh memberikan ridho atas niat dan tindakan kita semua.
Aamiin aamiin aamiin," harap Rektor Lili menutup wawancara.
