MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: SMA Syarif Hidayatullah Grati bekerja sama dengan SMA Brawijaya Smart School Malang untuk Membantu Guru dalam Penyusunan Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi Kurikulum Merdeka melalui In-House Training (IHT).
SMA Syarif Hidayatullah Grati dan SMA Brawijaya Smart School Malang telah menjalin kerja sama yang erat dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di tengah implementasi Kurikulum Merdeka. Kolaborasi ini terwujud dalam In-House Training (IHT) yang diadakan di SMA Brawijaya Smart School Malang, dengan tema fokus "Penyusunan Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi Kurikulum Merdeka".
Dalam acara IHT yang berlangsung sehari ini, guru-guru sangat antusias mengikuti untuk mendapatkan pelatihan intensif yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dalam merancang modul ajar yang berdiferensiasi. Modul ajar ini akan mengakomodasi kebutuhan beragam peserta didik, memungkinkan setiap siswa belajar sesuai dengan potensi dan minatnya masing-masing.
Kepala SMA Syarif Hidayatullah Grati, Prija Djatmika, S.Pd menyatakan, "Kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang positif dengan SMA Brawijaya Smart School Malang. Melalui IHT ini, para guru kami dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam merancang modul ajar yang inovatif dan disesuaikan dengan semangat Kurikulum Merdeka."
Sementara itu, Waka Kurikulum SMA Brawijaya Smart School Malang, Nur Laily, S.Pd mengungkapkan, "Kami senang dapat berkolaborasi dengan SMA Syarif Hidayatullah Grati dalam mengadakan IHT ini. Pendidikan harus mengakomodasi perbedaan individu, dan kami percaya modul ajar yang berdiferensiasi akan membantu mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas."
Dalam IHT ini, para guru mendapatkan wawasan tentang strategi pembelajaran yang memungkinkan setiap siswa berkembang optimal. Mereka juga diajak untuk memahami cara menyusun materi pembelajaran dengan mengacu pada berbagai referensi kurikulum yang relevan dengan semangat Kurikulum Merdeka.
Kerja sama antara kedua sekolah ini menjadi langkah positif dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, pendekatan pembelajaran yang inklusif dan berdiferensiasi akan semakin diintegrasikan dalam sistem pendidikan nasional. ( *Bli*)
