PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM:
Balai RW Perum Harmoni Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan menjadi saksi atas sosialisasi dan simulasi antisipasi bencana yang berlangsung dengan meriah, Pasuruan, 20 Juli 2023.
Diprakarsai oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, acara tersebut berhasil menarik perhatian puluhan wanita cantik ibu-ibu perumahan Harmony Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan.
Acara dibuka oleh Asisten 1 Pemda Kabupaten Pasuruan, Diano Vela Fery, menyampaikan urgensi perilaku antisipasi bencana dan pentingnya kesadaran akan bahaya bencana.
"Ada empat hal yang menjadi kunci keselamatan, yaitu kesadaran akan bencana, menghindari panik saat kejadian, kewaspadaan, dan semangat kegotong-royongan. Semua hal ini penting dimiliki setiap individu jika ingin bertahan saat bencana datang," ujar Asisten 1 Diano.
Camat Kraton, Munif Triatmoko, dalam sambutannya menyebut bahwa RW Harmony adalah kawasan yang jarang terkena bencana. "Kawasan perumahan Harmony merupakan salah satu yang teraman di sekitar sini. Bahkan saat tetangga terkena banjir, Harmony tetap aman," ucap Camat.
Dalam acara tersebut hadir pula Dewan Komisi 4, Muhammad Zaini. Menyampaikan apresiasi atas kepedulian pemerintah terhadap warganya dalam edukasi tentang bencana. Ia berharap simulasi kebencanaan ini memberikan manfaat besar bagi warga Harmony.
"Mudah-mudahan simulasi perihal kebencaan memberikan manfaat pada para warga di Harmony ini," ucap Muhammad Zaini.
Simulasi berlangsung dengan antusiasme peserta. Dipandu oleh Kabid Pencegahan dan Kesiap Siagaan Bencana, Sarinah, dia secara gamblang menjelaskan bahwa tidak ada ciri-ciri gempa.
"Gempa tidak ada ciri-cirinya. Kirakira jika tiba tiba ada gempa apa yg dilakukan?"
Peserta yang antusias serentak menjawab, "Larii!!" saat ditanya tentang tindakan jika gempa tiba-tiba terjadi.
Selanjutnya, Kabid Ina memberikan penjelasan lebih lanjut tentang tindakan yang harus diambil jika gempa terjadi.
"Jika ada gempa, pertama jangan lari dulu, tetapi kita melindungi diri dengan kedua tangan dahulu. Satu tangan memegangi kepala dahulu, karena kepala adalah organ paling vital. Kedua jatuhkan diri ke tanah tetap pegang kepala, atau di bawah media.
Ketiga keluar rumah," ucap nya sambil meragakan.
Peserta diajak untuk melindungi diri dengan menggunakan kedua tangan untuk melindungi kepala, karena kepala adalah organ paling vital. Para peserta juga diberi tahu bahwa harus berada di bawah meja atau benda keras jika tidak ada tempat lain untuk berlindung.
Simulasi berjalan seru, dengan kursi-kursi menjadi alat untuk melindungi kepala para peserta. Saat sirene gempa dibunyikan, peserta berhamburan keluar area simulasi dengan sigap.
Setelah simulasi selesai, para peserta diajak untuk menyanyikan lagu khusus tentang gempa. Lagu tersebut berjudul "Jika Ada Gempa" yang berisikan pesan-pesan tentang tindakan yang harus diambil saat terjadi gempa, seperti melindungi kepala dan menghindari kaca-kaca. Lagu ini menjadi pengingat yang menyenangkan dan mudah diingat dalam menghadapi situasi darurat gempa.
Lirik Lagu Jika Ada Gempa:
"Jika ada gempa lindungi kepala, jika ada gempa masuk kolong meja, jika ada gempa jauhi kaca-kaca jika gempa berhenti lari ke luar rumah,"
Dengan semangat antusias dan penuh edukasi, simulasi kebencanaan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan kesiapan warga Harmony Kraton dalam menghadapi kemungkinan bencana.(Endaru)
