 |
| Maraknya Prostitusi dan Perjudian, DPW FPI Sampang Duduki Polres Sampang |
SAMPANG I JATIMSATUNEWS.COM: Front Persaudaraan Islam (FPI) Kabupaten Sampang melakukan Audensi ke Polres Sampang pada hari kamis tgl 30 maret 2023 terkait balapan liar dan sabung ayam serta tempat hiburan malam yang menjadi sarana transaksi prostitusi.
Adapun pada saat FPI melakukan audensi di terima oleh Wakapolres Kompol Jalaludin,S.H, Kasat reskrim AKP Sukaca, S.H
Kasat Intelkam AKP Rochim Soenyoto, S.H.,
Kasatlantas AKP Tutud Yudho Prastyawan,S.H
Habib Abdurahman selaku Ketua DPW FPI Sampang menyampaikan beberapa poin penting untuk segera di tindak lanjuti agar masyarakat Sampang aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah puasa.
"Kian hari perjudian dan prostitusi kian marak terutama kegiatan prostitusi di Desa Taddan yang di fasilitasi oleh HT, (inisial). Ini yang harus diperhatikan dan serius ditangani terlebih di bulan romadhon ini, supaya masyarakat Sampang lebih nyaman menjalankan ibadahnya," ungkap Ketua FPI Sampang.
Desakan sekaligus permintaan itu merupakan kesekian kali dilontarkan FPI, terutama menyangkut prostitusi dan sabung ayam yang menurut mereka sudah tahap mengkhawatirkan.
"Saat ini marak tempat kost yang dijadikan prostitusi terselubung, prostitusi, judi, minuman keras, narkoba dan di bulan puasa ini sabung ayam semakin ramai,” ujarnya.
Dari pantauan FPI, kata dia, belum ditemukan kasus sabung ayam di Sampang ini yang di tindak tegas meski laporan masyarakat sudah ada.
Selain itu Efendi selaku peserta audensi mengharap Polisi Sampang ini tidak bermain mata dengan siapapun itu.
"Kalau memang salah ya salah jangan berusaha membela dengan pasal-pasal yang tak masuk akal," ujarnya.
"Jika memang prostitusi pihak Polisi harus benar-benar anti yang namanya maksiat, segel donk tempatnya jangan hanya dibiarkan begitu saja, tambah pria yg di akrab di sapa Efendi itu.
Lanjut Fendi "Bukan hanya sabung ayam di desa di kota bahkan sudah rahasia umum terkait masalah sabung ayam ini, tapi apa? Sampai saat ini belum ada tindakan yang tegas secara fakta dan real, jangan omong kosong dan pencitraan saja," pungkasnya.
(Fach)
