Lintasi Lima Kecamatan Meriahkan Kirab Panji NU Kabupaten Malang
Pukul 08.11 WIB di pondok pesantren Miftahul Ulum, pelepasan tim kirab dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Camat, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), komando rayon militer (Danramil), dan instansi dinas pemerintahan tingkat kecamatan.
"Atas nama bupati Malang, saya menyambut baik dan bangga atas dilewatinya kecamatan Donomulyo. Insyaallah Pagi ini kita akan menyusuri 2 jalan sepanjang kecamatan Donomulyo. Satu abad NU tentu adalah usia yang sudah matang dan dewasa. kita tau perjuangan NU sudah lebih dari 100 tahun. Bahkan sampai saat ini masih mengisi kemerdekaan dan pembangunan. Ini merupakan modal besar yang harus terus diperjuangkan untuk kemajuan bangsa Indonesia tidak lepas dari syari'at-syari'at Islam yang rahmatan lil 'alamin baik bagi manusia, tumbuhan, dan lainnya. Marilah kita laksanakan kirab ini dengan menyapa seluruh masyarakat Donomulyo dan kita akan memberikan sesuatu yang akan menjadi kenangan dan kebanggaan bagi masyarakat Donomulyo,” terang Camat Donomulyo dalam sambutan pelepasan kirab panji NU.
"Monggo kegiatan ini diniati ibadah. Kita niat ibadah. Harus ditata niatnya. Karena niat ibadah itu gampang-gampang susah. Kita harus niat ibadah karena Allah. Kita tidak boleh ibadah karena dipuji orang atau ibadah mencari dunia," lanjut pengasuh ponpes Miftahul Ulum, K.H. Sholihin.
Berangkat ke kecamatan Kalipare tim kirab disambut oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kalipare pukul 10.24 WIB. Titik penyambutan berlokasi di MI sunan Kalijogo dihadiri oleh Forkopimcam Kalipare dan Donomulyo, serta Tanfidziah MWC NU Donomulyo dan banomnya.
Kirab panji NU dilanjutkan menuju PPAI Ar-Ridho Sukowinangun kecamatan Kalipare guna dilepaskan setelah ziaroh ke maqom pendiri pondok.
"Alhamdulillah masyarakat Kalipare menyambut kegiatan ini dengan antusias termasuk anak-anak sekolah. Bukan hanya di titik penyambutan utama, tapi juga di jalanan yang dilewati," ujar ketua MWCNU Kalipare.
Kirab Panji NU sampai di Sumberpucung pada Rabu pukul 14.50 WIB diikuti oleh seluruh komponen komponen Sumberpucung. Mulai dari Forkopimcam, Pimpinan Anak Cabang (PAC) muslimat NU, PAC GP Ansor, Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser, PAC Fatayat NU, PAC IPNU dan IPPNU, serta anggota ranting masing masing badan otonom (BANOM).
Kirab panji di Sumberpucung iringi oleh Paskibraka SMA negeri 1 Sumberpucung. Dilanjutkan dengan Tarian Cucuk Lampah yang dimeriahkan oleh seni Pencak silat oleh PAC Pagar Nusa kecamatan Sumberpucung. Rombongan diakhiri oleh Dram Band SMP negeri 1 Sumberpucung, kesenian Kuda Lumping serta Rampak Barong di sepanjang jalan Ahmad Yani kecamatan Sumberpucung. Kirab panji NU kembali diarak dari kantor kecamatan Sumberpucung sampai dengan kantor MWC kecamatan Sumberpucung.
Kirab panji berjalan dengan meriah hingga menimbulkan kemacetan yang cukup panjang. Suasana kirab juga sangat hangat karena seluruh warga Sumberpucung terlibat dalam agenda ini.
Tim kirab melanjutkan perjalanan menuju kecamatan Kromengan. Kurang lebih 100 meter sebelum Sampai di kantor MWCNU Kromengan, pasukan diarak menuju kantor MWC diikuti oleh drumband untuk melaksanakan serah terima bendera merah putih dan panji NU. Kegiatan ini dihadiri oleh MUSPIKA (musyawarah pimpinan kecamatan) Kromengan, dan jajaran pengurus MWCNU Kromengan beserta Banomnya.
Pukul 16.13 WIB, tim kirab bergerak menuju Pondok Pesantren Roudlatut Tholabah, Kecamatan Ngajum. Kecamatan Ngajum merupakan etape terakhir. Prosesi serah terima bendera merah putih dan panji NU dihadiri oleh forkompimcam Ngajum dan pengurus MWC. Untuk menunggu waktu magrib, dilaksanakan ngaji kitab Arba'in Nawawi yang disampaikan oleh gus mihron zubaidi selaku ketua lembaga batsul masa’il (PC LBMNU) kabupaten Malang. (Fika/Fatoni)
