.png)
MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Kegiatan jalan sehat yang menjadi acara utama peringatan HUT PGRI ke 77 dan Hari Guru Nasional serta Doa bersama untuk Kanjuruhan memberi pengalaman baru yang lain pada peserta, Minggu 21/11/2022.
Sebuah Museum yang bertengger gagah di belakang samping kanan panggung menjadi tujuan kunjung. Para peserta banyak yang memasuki museum itu disamping menyerbu aneka kulinar yang dijajakan pula oleh warga setempat.
Singhasari namanya, tempat yang juga memikat seorang camat dari tetangga kecamatan Singosari, yakni Camat Lawang. Agus Harianto bersama Korwil Disdik Edy, Ketua PGRI Lawang Kirman dan beberapa pengurus PGRI Lawang.
"Selaku generasi saat ini, kita harus bangga pada nenek moyang kita yang dulu pernah mengukir sejarah yaitu adanya kerajaan Singosari dan Majapahit," ucapnya begitu melihat koleksi museum.
"Kita harus bangga dan meneruskan jejak raja-raja Singosari dan Majapahit tersebut dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar NKRI tetap terjaga, bangsa Indonesia tetap lestari selama-lamanya," imbuh Camat Agus.
Hal yang paling berkesan baginya selama mengelilingi musim adalah koleksi replika patung-patung, diantaranya patung tokoh legenda yang ceritanya sampai kini masih tersiar.
"Patung replika Ken Dedes sebagai ibu para raja di Indonesia juga patung Lembu Nandi. Itu indah sekali juga semua patung replika. Bagi saya semuanya berkesan," ungkapnya.
Meski demikian sebuah kenyataan lain disayangkan. Tidak adanya patung asli yang bisa dilihat, hanya replika sehingga dia tidak bisa menikmati detil orisinal pahatan seniman lokal masa itu.
"Cuma sayang patung-patung yang merupakan mahakarya seniman jaman kerajaan, hampir semua masih di museum Leiden Belanda, harapan saya bisa dibawa kembali pulang ke Indonesia," tuturnya sambil menatap patung-patung yang bertengger rapi di dalam museum.
Sebuah harapan yang oleh kawan-kawannya mendapatkan anggukan, seolah sepakat dengan pemikiran sang Camat.
Ans
