MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Ribuan guru dari seluruh daerah di Kabupaten Malang tumpah ruah di desa Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Minggu 20/11/2022.
Mengenakan kostum dominan hitam dengan gambar 2 kepala singa, para guru itu mengikuti 3 peringatan sekaligus.
"Konsepnya pelaksanaannya adalah penggabungan peringatan. Yakni Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI sekaligus doa bersama untuk Kanjuruhan dilaksanakan secara bersamaan, " cetus Wakil Ketua PGRI Sutrisno yang datang ke lokasi lebih awal dari jam pelaksanaan.
Memperingati HUT PGRI ke 77, Memperingati Hari Guru Nasional dan Memperingati duka cita tragedi Kanjuruhan 3 acara digelar sekaligus pula yakni Funbike, Jalan Sehat serta doa bersama untuk korban Kanjuruhan.
"Kostum memang kami design seperti batik PGRI, hitam dan putih, akan tetapi dengan kepala singa di depan. Sebagai bentuk empati kami atas tragedi Kanjuruhan," cetus Ketua PGRI Dwi Sucipto pada Jatim Satu News.
Doa bersama dipimpin langsung oleh Ketua MUI Kabupaten Malang KH Fadlan, diamini hening khusyuk oleh peserta.
Diikuti oleh sekitar 9 ribuan guru dari 17 guru yang mendaftar acara dibuka oleh Bupati Malang Sanusi didampingi Forkopimda, Wakapolres Rizky dan Dandim Kabupaten Malang Taufik.
Pada kesempatan tersebut, dari atas panggung juga dilaksanakan acara penyerahan tanda penetapan Bupati Malang dari PGRI, yakni ditetapkan sebagai Bapak Pejuang Honorer. Sedangkan Wakil Bupati Malang mendapatkan penetapan sebagai Bapak Pejuang Honorer.
Dalam sambutan, selain membuka dan menyampaikan apresiasi pada PGRI sebuah pesan disampaikan khusus terkait domisili Kepala Sekolah yang jauh dari rumah.
"Saya minta PGRI mendata Kepala Sekolah yang rumahnya jauh dari sekolah untuk segera diatur disdik dan saya tanda tangani mutasi pindah tugas ke tempat yang dekat sekolah. Agar kinerjanya lebih maksimal," ungkap Bupati Sanusi dari atas panggung di KEK desa Klampok Singosari disambut tepuk tangan aplause peserta jalan sehat.
Menanggapi permintaan bupati tersebut Ketua PGRI Dwi menyatakan kesiapan sedangkan Kepala Disdik Rohmat mengaku akan menunggu list tersebut.
"Kami siap melaksanakan sesuai petunjuk Bupati, begitu ada list diajukan PGRI maka akan kami upayakan segala sesuatunya agar kepala sekolah dimaksud bisa mutasi ke sekolah terdekat dengan rumahnya, "ungkap Ka Disdik Kabupaten Malang Rohmat dalam wawancara khusus dengan Jatim Satu News.
Berlangsung cukup meriah, pemberangkatan dilaksanakan bupati Sanusi disertai Wakil Bupati Didik Gatot Subroto Mendampingi Forkopimda.
Pemandangan menarik nampak, Bupati dan Wabup serta Forkopimda menjadi obyek foto peserta event, disambut hangat dan ramah para peserta bergantian dilayani foto bersama, terutama oleh Bupati dan Wabup sebelum ribuan peserta tersebut berangkat jalan sehat dengan membawa kupon doorprize.
Tentang ribuan guru yang datang memenuhi desa Klampok Singosari hari ini Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malang Eko menyatakan telah mengantisipasi. Menurunkan 19 personil Kadishub Eko menjelaskan bahwa sejak arah tumapel personil disiagakan bersama aparat kepolisian.
"Kami sudah siap sejak pukul 5 lebih, untuk ikut memperlancar acara ini. Sejak masuk jalan Tumapel personil telah kami siagakan," jelas Kepala UPTD Singosari Eko.
Pelaksanaan jalan sehat berjalan tanpa kendala, mendapatkan tanggapan positif dari tamu undangan.
"Selamat HUT PGRI ke 77, Tetap semangat guru-guru hebat," ungkap Camat Lawang Agus Harianto.
Dari pemangku wilayah, Camat Singosari yang kebetulan bernama Agus pula menyatakan apresiasinya untuk PGRI yang melaksanakan HUT hari ini. Persiapan maksimal dilakukan aparat kecamatan untuk pelaksanaan hari ini.
"Begitu kami mendapat kabar bahwa HUT PGRI dan Doa bersama dilaksanakan di KEK, Kawasan Ekonomi Khusus Singosari, kami langsung mengadakan persiapan. Membahagiakan pula karena diadakan di KEK, magnet tersendiri branding ekonomi Singosari," cetus Camat Singosari Agus Nuraji.
Hiruk pikuk acara berakhir dengan pengumuman pembagian door prize. Guru SDN 1 Pagak menjadi penerima pertama hadiah utama. Diberikan langsung oleh Wabup Didik Gatot Subroto, dengan tambahan bonus.
"Biaya balik nama untuk Mas Ipung, yang masih GTT akan kami tanggung. Silakan menghubungi ajudan saya," tutur Wabup disambut tepuk tangan meriah ribuan guru.
"Padahal saya sudah mau pulang tadi. Alhamdulillah ini berkah, " cetus perempuan bernama Lita didampingi suaminya yang mengaku berstatus GTY.
