Sebuah kegiatan yang diikuti sekitar 60 an peserta dengan 100 persen perempuan. Dilaksanakan di ruang Wiyata Bakti Kecamatan Pohjentrek atau lebih dikenal sebagai kantor bersama untuk segala kegiatan berkaitan dengan pendidikan.
Sambutan pejabat mengawali acara, menguak sebuah permasalahan yang ternyata terjadi pada guru-guru PAUD di Kabupaten Pasuruan terkait kualitas legalitas pengajar. Yakni masih banyak yang belum sarjana.
"50 persen dari seluruh guru PAUD di Kabupaten Pasuruan, artinya dari sekitar 1700 orang 800 orang masih belum S1. Inilah yang kita upayakan untuk dibantu. Misal satu desa membantu seseorang saja maka 2 periode akan tuntas guru-guru PAUD Kabupaten Pasuruan mempunyai pendidikan S1," Cetus Kabid PAUD dan PNF Nursalim usai membuka acara.
Mendapat dukungan dari dewan Muhammad Zaini yang hadir mensponsori acara, secara khusus dewan yang pernah menjadi Cak itu menyampaikan akan terus memperjuangkan kesejahteraan guru-guru PAUD di Pasuruan.
"Bismillah, saya di Komisi 4 akan terus memperjuangkan aspirasi guru-guru PAUD Kabupaten Pasuruan, Apapun keinginan bunda-bunda untuk kemajuan pendidikan di Pasuruan akan kami kawal dan perhatikan," cetus Dewan Muhammad Zaini di hadapan peserta yang 100 persen perempuan.
Hadir dalam pula kegiatan tersebut, Bunda Paud Kecamatan Ira, Ketua Himpaudi Kabupaten Pasuruan Setyo Hartini atauYayuk , Pengawas Rokhimah Penilik Ahmad l Sobar dan Ketua Himpaudi Pohjentrek Khoirul Liummah.
Berlangsung dari pukul 08.00 Pagi acara utama workshop berakhir pukul 13.00 foto bersama, pembagian sertifikat dan door prize menjadi penutup acara.
